Mingguan Der
Spiegel menulis, George Bush, Presiden AS, meski selalu berbicara tentang
demokrasi, tapi juga senantiasa menciptakan suasa perang. Kantor berita
MEHR melaporkan, majalah Der Spiegel, dalam analisanya. Seraya menyinggung
pembunuhan Benazir Bhutto dan kondisi krisis di Irak, Afganistan dan
Pakistan, menegaskan, campur tangan militer yang disebut oleh Bush sebagai
usaha pemberantasan terorisme, tidak pernah mendatangkan hasil.
Di bagian lain
dalam analisanya, penulis mengatakan, kegagalan-kegagalan demokrasi di
tahun 2007 memberikan pelajaran kepada pendukung dna penentang
strategi-strategi AS. Salah satunya ialah bahwa perlawanan terhadap
kelompok-kelompok ekstrim tidak boleh menjadi semacam hiburan bagi seorang
presiden tak berakal di AS.
Majalah Jerman
ini menambahkan, Bush tidak lagi dapat membantu untuk menghapus ketegangan
dan berbagai kerusuhan di Timur Tengah, karena ia adalah seorang presiden
hobi perang, tapi hanya mengobarkan perang-perang yang tak membawa hasil.
Di akhir analisa
mingguan Jerman ini disebutkan, jika Bush tidak mengobarkan perang di Irak,
mungin saat kondisi saat ini akan lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar