Pencarian Isi Blogg Ini

Senin, 03 Desember 2012

Tuhan Wahhabi Gemar Lari-lari Kecil !! Ushul akidah NU memang beda dengan wahabi



Tuhan Wahhabi Gemar Lari-lari Kecil HubbunKetika akidah tajsim telah menguasai pikiran seorang maka ia akan kehilangan kemampuan untuk memahami akidah Islam dengan benar… dan ia pasti akan terjebak dalam keyakinan-keyakinan penyimpangan yang sangat bertentangan dengan Kemaha Sucian Allah dari menyamai makhluk-Nya dan akidah tentang sifat Allah yang meniscayakan bersiafatnya Allah dengan sifat-sifat mustahil bagi-Nya.
karena akal sehat yang merupakan modal utama dalam berakidah telah dicampakkan.. dan hanya gemar menelan mentah-mentah riwayat betatpun ia palsu, maka mereka kehilangan kemampuan memilah mana yang jaiz bagi Allah dan mana yang mustahil bagi Dzat Allah!
Inilah kira-kira yang terjadi para saudara-saudara kita penganut Sekte Wahhabi yang sering menyembunyikan identitasnya dengan menggunakan nama Salafi!

Akidah mereka adalah tajsim/memposturisasi Allah… sehingga ketika ada riwaya yang mengatakan bahwa Allah berlari-lari kecil/harwalah, maka mereka pun menetapkannya sebagai sifat Allah. Maha Suci Allah dari pensifatan kaum jahil!
perhatikan apa yang dikatakan dalam kitab akidah andalan kaum Salafi Wahhabi di bawah ini… Jelas-jelas mereka menetapkan sifat harwalah bagi Allah SW.
Pada bagian yang kami beri warna merah akidah itu dapat Anda temukan!


Terjemah:
Adapun sifat: wajah, dua tangan, dua mata, jari jemari, maka telah tetap dalam nash-nash al Kitab dan as Sunnah yang shahihah dan Ahlusunnah wal Jama’ah mengatakannya dan menetapkannya bagi Allah SWT sesuai dengan makna yang pantas bagi-Nya SWT, demikian pula dengan sifat nuzul/turun dan LARI-LARI KECIL/HARWALAH, telah datang hadis-hadis shshihah dan Rasul saw telah mengucapkannya dan menetapkannya untuk Tuhan-nya -Azza wa Jalla- dengan makna yang sesuai dengan Allah SWT!
Ustad Husain Ardilla :
Setelah bukti di atas masihkan Anda maragukan bahwa kaum Salafi Wahhabi adalah mujassimah Musyabbihah! Adapun kata-kata yang biasa disebutkan setelah menetapkan sifat-sifat yang berkonotasi tajsim: “sesuai dengan makna yang pantas bagi-Nya SWT. tanpa menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya”  maka adalah tidak berguana sedikit pun dalam menepis tuduhan tajsim… sebab setelah mereka menerjemahkan kalimat-kalimat dalam riwayat atau dalam ayat dengan terjemahan yang mereka sampaikan, seperti kata yadain diterjemahkan dengan dua tangan, harwalah denagn berlari-lari kecil, nuzul dengan turunnya Dzat Allah dan sifat-sifat lainnya, maka apa artinya mengatakan setelahnya bahwa kami menetapkan semua sifat itu bagi Dzat Allah tetapi dengan makna yang sesuai dengan Dzat Allah tanda menyerupakan-Nya dengan makhluk…
Bukankah dengan menerjemahkan demikian mereka telah menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya?! Allah berlari-lari kecil hanya saja lari-lari kecil Allah tidak sama dengan lari-lari kecilnya makhluk-Nya.. Allah turun dari langit tapi tidak sama dengan turunnya makhluk-Nya… Bukankah turun itu itu meniscayakan adanya gerak dan pergeseran dari satu tempat ke tempat lain…. dan al harakah/gerak itu adalah ciri makhluk/benda!!
Inilah masalahnya. Apabila akal dinon-aktifkan maka semua lelucon bisa jadi akidah andalan yang atas dasar akidah lelucon itu mereka mengkafirkan semua kaum Muslimin yang tidak mengimaninya!
Itulah Wahhabi Salafi!!! Semoga Allah menyelamatkan kita dari kesesatan akidah tentang-Nya. Amin

Tidak ada komentar: