Pencarian Isi Blogg Ini

Sabtu, 02 Februari 2013

Sungguh Kejam Islam di Saudi Arabia, Islam yang Sesungguhnya Tidak Mengajarkan Kekerasan


Islam Times- Menurut sumber berita Syiah di Arab Saudi, Saud Al Faisal dalam pernyataannya paling keras atas Syiah Arab Saudi di Al-Awamia, mengancam akan memagari muslim Syiah dan membantainya. Demikian laporan Mehr News Agency, Sabtu, 02/02/13.
Saud Al faisal
Saud Al faisal

Pangeran Saudi yang juga menjabat sebagai menteri luar negeri Saudi Arabia dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa ia akan memagari sekitar kota mayoritas muslim Syiah dan akan membantai mereka.


Menurut sumber berita Syiah di Arab Saudi, Saud Al Faisal dalam pernyataannya paling keras atas Syiah Arab Saudi di Al-Awamia, mengancam akan memagari muslim Syiah dan membantainya. Demikian laporan Mehr News Agency, Sabtu, 02/02/13.

Saud Al Faisal membuat pernyataan itu dalam menanggapi pertanyaan mengapa memagari kota al-Awamia.

Sementara itu TV Aljazeera menukil pernyataan pengunjuk rasa yang ditangkap oleh polisi Saudi melaporkan, sejak 3 tahun lalu setelah Revolusi di Arab Saudi dimulai, para penguasa Saudi merasa ketakutan dengan aksi unjuk rasa muslimin di kerajaan itu.

"Hal ini tidak mengherankan, karena sejak awal, Abdul Aziz bin Saud menduduki wilayah ini, muslim Syiah hidup dalam kondisi putus asa dan menyedihkan, penguasa Saudi menumpahkan darah mereka, dan menjarah kekayaan mereka," tambahnya Al Jazeera.

Sejak Revolusi dimulai di wilayah ini, ketakutan penguasa Saudi terus meningkat, dan ketakutan tirani Saudi meningkat dua kali lipat atas muslim Syiah," jelas pengunjuk rasa, sebagaimana di laporkan media milik diktator Qatar.

Selama ini penguasa diktator Arab Saudi mengambil kebijakan dengan menindas hak-hak minoritas di negara itu, terutama Syiah di kota Sharqiya, Ismailia dan Zeidia di Najran dan Asir, dan Malekia di Hijaz. Muslim Syiah hidup dalam kekurangan dan kondisi putus asa.

Laporan 2012 oleh Human Rights Watch telah menekankan bahwa Riyadh telah menangkap ratusan pengunjuk tasa selama demonstrasi damai dilakukan. Laporan itu mengatakan juga bahwa sejumlah besar aktivis politik dan sosial mendapatkan ancaman hukuman jika mengadakan demonstrasi damai.

"Ribuan orang sekarang ini berada di penjara Saudi tanpa penjelasan dosan dan tuduhan mereka." Laporan Kementerian Interior Arab Saudi melarang bentuk demonstrasi apapun.

Pemerintah Saudi acuh tak acuh terhadap tuntutan penganut agama minoritas, terutama Syiah, yang menyumbang 27 persen dari jumlah populasi di kerajaan itu, sedangkan 90 persen minyak Saudi terletak di daerah mayoritas Syiah Qatif dan Ihsa. [Islam Times/on]

Tidak ada komentar: