Pencarian Isi Blogg Ini

Kamis, 06 Desember 2012

Salafy Wahabi Anggap Ulama Beraqidah Asy’ariyyah Sebagai Musuh Abadi


fitnah wahabiDi forum-forum offline maupun online, para penganut Wahabisme itu adalah kaum yang sangat benci dengan muslimin yang mengikuti aqidah Asy’ariyah. Mereka mengatakan Asy’ariyah itu sesat, tahukah anda bahwa imam-imam ulama yang punya nama besar semacam Ibnu Hajar Atsqolani, Imam Nawawi, Imam Baihaqy adalah para penganut Aqidah Asy’ariyah yang notabene adalah kaum Ahlussunnah Wal Jamaah. Pertanyaannya, lalu kenapa Para Wahabiyyun itu sangat benci dengan kaum Asy’ariyyah dan menganggapnya sebagai musuh abadi? Lalu serta merta dengan itu kaum Wahabi membajak nama besar Ahlussunnah Wal Jamaah sebaga label baru Wahabi/Salafi?

 
Salafi menganggap Para Ulama yang Mengikuti Imam Abul Hasan Al-Asy’ari dalam Masalah Aqidah Adalah Musuh Abadi.
Bahkan seorang tokoh salafi bernama Zainal Abidin, menukil sejumlah pendapat ulama termasuk Ibn Hazm (walaupun nukilan seperti ini harus diteliti lebih lanjut, sayang kitab-kitab yang disebutkan belum kami miliki -pent) yang berisi kritik, celaan dan ‘vonis’ kafir kepada para Ulama Pengikut Imam Abul Hasan Asy-Asy’ari dalam masalah aqidah atau lebih dikenal dengan Asy’ariyah (Lihat majalah As-Sunnah hal. 38 edisi khususVIII1425 H2004 M).
Padahal hampir seluruh ulama yg namanya dtulis dengan “tinta emas”dalam sejarah Islam dan menjadi pelita umat sepanjang umur umat Islam dengan ilmu yang mereka miliki adalah mengikuti Imam Abul Hasan Al-Asy’ari dalam masalah aqidah.
Hal ini bisa kita lihat nama-nama besar seperti: Imam Abu Hasan Al-Bahilii,Imam Abu ishaq Al-Isfarainii, Al-Hafidz Abu Nu’aim AL-Asbahani, Qadhi Abdul Wahab Al-Maliki. Imam Abu Muhammad Al-Juwaini, dan outranya Abu Ma’alii Imam haramain AL-Juwaini, Abu Manshur At-Tamimi Al-Baghdadi, Al- Hafidz Al-Isma’ili, Al-Hafidz Al-Baihaqi, AL-Hafidz Al-Daruqutni, Al-Hafidz AL-Khatib AL-Baghdadi, Imam Abul Qosim AL-Qusyairi,dan putranya Abu Nashr,Imam Abu Ishaq Asy- Syairazi, Nasr Al-Maqdisi, Al-Farawi, Imam Abul Wafa’ ibn Uqil Al-Hambali,  Qadhi Qudhat Ad-Damaghani Al-Hanafi, Abul Walid Al-baji Al-Malik, Imam Ass-Sayid Ahmad Ar-Rifa’I,Al-Hafidz Abul Qasim Ibn Asakir, Ibn Sam’ani, Al- hafidz As-Salafi, Qadhi Iyadh, Imam An-Nawawi, Imam Fakhrudin Ar-Razi, Imam Iz Ibn Abdis Salam, Abu Umar, Imam Ibn Hajib Al-Maliki, Al-Hafidz Ibn Daqiqil ied, Imam llaudin Al-Baji, Qadhi Qudhat As- Subki, Al-Hafidz Alaai, AL-Hafidz Zainudin AL-Iraqi,dan putranya Al-Hafidz Waliyudin, Khatimatul Hufadz Ibn Hajar Al-Asqolani, Khatimatul LughawiyinAl-hafidz murtadha Az-Zubaidi Al-Hanafi, Imam Zakariya AL-Anshori, Imam Bahaudin Ar-Ruwas, Mufti makah Ahmad Zaini Dahlan, Musnadul Hindi Waliyullah Ad-Dahlawi, Mufti Mesir Imam Muhammad Ulaisyi Al-Maliki, SyaikhAl-Jami’ Al-Azhar Abdullah Az-Zarqawi, Imam Abdul Fatih Fathullah mufti Beirut,Imam Abdul basist Al-fakhuri Mufti Beirut, Imam Mustafa Naja Mufti Beirut, Imam Abu Muhammad Al-Malaibari Al-Hindi, Qadhi Abu bakar Al-baqilani, AL-Hafidz IbnFaruk, Imam Al-Ghozali, Imam Abul fatah Asy-Syahrantani, Imam Abu Bakar Asy-Syasyi Al-Qofal,Abu Ali Ad-Diqaqi An-Naisaburi, Al-Hakim An- Naisaburi Sohibul Mustadrak, Imam Ibn Alan As-Shadiqi Asy-Syafi’I, Imam Abu Abdullah Muhammad As-Sanusi dll. Semua pemilik nama-nama besar di atas adalah para pengikutImam Abul Hasan Al-Asy’ari dalam aqidahnya, yang para ulama menyebut aqidah Asy’ariyah dengan Ahlussunnah Wal Jama’ah.
Kalau menurut kalian Wahabiyyun bahwa Al-Hafidz Ibnul Jauzi, Imam Ibn Hibban, Al-Hafidz Ibn Rajab Al-Hambali, Al-Hafidz Al-Isma’ili, Al-Hafidz Al-Baihaqi, Al-Hafidz Al- Daruqutni, Al-Hafidz Al-Khatib Al-Baghdadi, Al-Hafidz As-Salafi, Qadhi Iyadh, Imam An-Nawawi,Al-Hafidz Alaai, Al Hafidz Zainudin Al-Iraqi, dan putranya Al-Hafidz Waliyudin, Khatimatul Hufadz Ibn Hajar Al-Asqolani dll, bukan termasul ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah, maka siapakah yang kalian maksud dengan Ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah itu?
Mungkin kalian akan mengatakan bahwa Albani, Utsaimin, Ibn Baz, Al-Jazairi, Al-Fauzan,Rabi Ibn Hadi dll dari kalangan ulama Neo Salafi adalah Ahli Hadis dan merekalah yg paling layak untuk menyandang gelar pewaris satu-satunya ahlus sunnah wal jama’ah !
Kami ingin bertanya apakah ada di antara ulama kalian seperti Albani, Utsaimin, Ibn Baz, Al-Jazairi, Al-fauzan, Rabi Ibn Hadi dll  yang punya karya yang lebih baik dari kitab Fathul Bari-nya Ibn Hajar, atau kitab sunan-nya Imam Al-Hafidz Al-Baihaqi, Al-Hafidz Al-Daruqutni, atau karya-karya lain dari para Hufadz Hadis yang sebenarnya (bukan seperti yang sering diaku-aku oleh Salafi) seperti  Al-Hafidz Al-Khatib Al-Baghdadi, Al-Hafidz As-Salafi, Qadhi Iyadh, Imam An-Nawawi dengan Syarh Shohih Muslim-nya, Al-Hafidz Alaai, Al-Hafidz Zainudin Al-Iraqi dll !?
Tidak, sekali-kali tidak, karya-karya kalian dipenuhi dengan nukilan dari para Ulama ini !!! Entah bagaimana kualitas buku atau kitab yang ditulis oleh ulama- ulama kalian, jika tidak mengutip dari ucapan dan pendapat mereka dari kitab-kitab dan karya tulis mereka (yaitu para hufadz Ahli hadis ini) yang tidak terhitung nilainya itu?! Tapi bagaimana bisa kalian mengambil pendapat mereka dan mengklaim mereka berada di pihakmu, sementara itu kalian tidak memasukkan mereka dalam daftar Ulama Ahus Sunnah, bahkan kalian mencap mereka sesat dan menyimpang aqidahnya  lalu menyamakan mereka dengan firqoh-firqoh sesat lainnya seperti mu’tazilah, jabariyah dll !?
Lalu yang lebih mengherankan lagi kalian masih berani mengklaim mengikuti manhaj para Ahli Hadis, sedangkan pada saat yang bersamaan kalian memvonis aqidah mereka adalah salah dan sesat’ (menurut anggapan kalian), bahkan kalian mengingatkan umat dari penyimpangan aqidah yg terdapat dalam kitab-kitab mereka ! Adakah orang yang akan percaya dengan ucapan sekelompok orang yang mengaku-aku mengikuti manhaj para imam ahli hadis dan ahlus sunnah tapi aqidahnya sesat atau kalian berkata : Manhaj kami diatas manhaj Para Ahli Hadis seperti Al-Hafidz Ibn Hajar, Imam Al-Hafidz Al-Baihaqi, Al-Hafidz Al-Daruqutni, Al-Hafidz Al-Khatib Al-Baghdadi, Al-Hafidz As-Salafi, Qadhi Iyadh, Imam An-Nawawi, Al-Hafidz ‘Alaai, Al-Hafidz Zainudin Al-Iraqi , tapi aqidah kami berbeda -kami memegangi aqidah yang shohih sedang mereka (para ahli hadis tsb) aqidahnya menyimpang dan sesat !?
Ajib Kulu Ajib hadzal qaul min rajol Al-Ghulat Al-Mudzabdzib As-Salafi (sungguh sangat mengherankan ucapan yang aneh yang berasal dari Al- Ghulat Al-Mudzabdzib As-Salafi ini) !!!
Seandainya para Ulama seperti Al-Hafidz Ibn Hajar, Imam Al-Hafidz Al-Baihaqi, Al-Hafidz Al-Daruqutni, Al-Hafidz Al-Khatib Al-Baghdadi, Al-Hafidz As-Salafi, Qadhi Iyadh, Imam An-Nawawi, Al-Hafidz Alaai, Al-Hafidz Zainudin Al-Iraqi dll masih hidup, pastilah mereka akan melarang kalian untuk menggunakan karya mereka untuk menjadi bahan bagi tulisan dan kitab kalian. Kenapa, karena jelas kalian telah menganggap mereka sesat  bahkan kafir !? Lalu mana ada seorang Ulama yang bersedia karyanya dinukil oleh orang atau kelompok yang telah mencemarkan nama baiknya dengan vonis sesat dan kafir !? Tapi yang aneh bahwa pendapat-pendapat para ahli hadis yang beraqidahkan asy’ariah  ini seperti : Al-Hafidz Ibn Hajar, Imam Al-Hafidz Al- Baihaqi, Al-Hafidz Al-Daruqutni, Al-Hafidz Al-Khatib Al-Baghdadi, Al-Hafidz As-Salafi, Qadhi Iyadh, Imam An-Nawawi, Al-Hafidz Alaai, Al-Hafidz Zainudin Al-Iraqi dll khususnya dalam masalah aqidah, senatiasa kalian nukil didalam berbagai kitab dan makalah yang kalian buat !?
Kalau mau konsisten dengan pendapat kalian bahwa mereka telah menyimpang dan memasukkan sesuatu yang sesat dalam aqidah Islam, maka jangan lagi gunakan kitab dan karya mereka apalagi menukil pendapat mereka dalam masalah aqidah untuk mendukung pendapat kalian dalam masalah aqidah pula. Sungguh aneh !? Tapi ternyata hal itu tidak terjadi bahkan dalam majalah edisi khusus  yang mereka tulis dalam masalah hadis, pertama kali mereka menunjukkan apa yang mereka anggap sesat dan menyimpang dari aqidah kaum asy’ariyah lalu diberilah vonis sesat bahkan kafir. Tapi yang aneh setelah itu pendapat-pendapat dari para Ulama Hadis Asy’ariyah seperti Al-Hafidz Ibn Hajar, Imam Nawawi, Al-Khatib Al-Baghdadi, Al-Iraqi, Ibn Shalah dll menjadi rujukan utama unutk memberi justifikasi dalam masalah aqidah versi mereka, bukankan ini sebuah keanehan yang menggelikan ?!
Lalu kalian berkata lagi: Ulama kan bukan hanya mereka! Tapi ingat bukankan Salafi telah mengadopsi pendapat sebagian Ulama’ yang menyatakan bahwa Ahlus sunnah wal jama’ah adalah
Ulama ahli hadis seperti perkataan Imam Ahmad yang mengatakan Kalau bukan ahli hadis, aku tidak tahu lagi siapa mereka ? dll! Biasanya kalian akan berkelit dengan mengatakan : Ulama Ahli Hadis-kan tidak terbatas pada mereka !!? Lalu apakah Al- Hafidz Al-Isma’ili, Al-Hafidz Al-Baihaqi, Al-Hafidz Al-Daruqutni, Al-Hafidz Al-Khatib Al-Baghdadi, Al-Hafidz As-Salafi, Qadhi Iyadh, Imam An-Nawawi, Al-Hafidz Alaai, Al-Hafidz Zainudin Al-Iraqi, dan putranya Al-Hafidz Waliyudin, Khatimatul Hufadz Ibn Hajar Al-Asqolani dll, bukan termasuk ahli hadis !?
Lalu siapa Ahli hadis yang kalian maksud ?! Lalu manhaj ahli hadis mana yang kalian ikuti !!? Kalau ternyata sebagian besar Para Hufadz Ahli Hadis berada dalam posisi yang berlawanan dengan posisi kalian !? Hendaknya ini menjadi bahan renungan bagi orang-orang mampu berpikir dengan jujur!

 

Golongan Selamat Asy'ariyyahAkhir-akhir ini kaum Wahabi (Penganut Wahabisme) semakin gencar mempromosikan akidah Wahabi kepada Ummat Islam. Khususnya di Indonesia, mereka tidak tanggung-tanggung dan tanpa malu-malu lagi dalam berpromosi akidah Wahabi, sampai-sampai mereka terang-terangan menganggap sesat Akidah Asy’ariyyah. Padahal akidah Asy’ariyyah (juga Maturidiyyah) adalah akidah yang jelas-jelas merupakan representasi akidah Ahlussunnah Wal Jama’ah.
Ada satu golongan Ummat Islam yang jumlahnya kecil secara global/internasional, tapi walaupun kecil mereka memiliki suara keras seakan mereka berjumlah besar. Padahal jumlah mereka tidak sampai 10% dari keseluruhan jumlah Ummat Islam. Kaum Minoritas yang dakwahnya menjadi sebab tersebarnya Fitnah di tengah Muslimin ini kita kenal dengan sebutan: “Kaum Wahabi”. Dan Kaum Wahabi akhir-akhir ini menyebut diri meraka sendiri sebagai Salafi. Mereka sedang gigih-gigihnya berjuang dalam rangka menambah jumlah pengikutnya, dengan dukungan dana besar-besaran dari Bos mereka yaitu Arab Saudi. Para Pemuda kaum muslimin dididik secara gratis di negeri Nejd (Arab Saudi) asal-muasal munculnya Wahabi. Kemudian para lulusannya ditugaskan untuk menyebarkan Faham Wahabi di negeri asalnya, tak terkecuali Indonesia.
Nah, untuk muhasabah diri maka anda perlu bertanya kepada diri-sendiri: “Apakah Mungkin Kami Sekeluarga dan Teman-teman Sudah Jadi Korban Cuci Otak Ala Wahabi?” Pertanyaan seperti ini penting agar kita tidak menyesal di akhir hayat nanti di saat-saat kita tidak ada lagi kesempatan melakukan taubat. Kepada anda semua, untuk sekedar memberi jalan bagaimana introspeksi diri bisa dilakukan
Oleh karena itu agar tidak menjadi korban penipuan akidah, sekali-kali jangan terkecoh oleh promosi Wahabi yang mengatakan akidah Asy’ariyyah sesat. Langkah-langkah apa yang harus kita lakukan agar tidak tertipu oleh Promosi Wahabi yang penuh Tipu Daya? Salah satu caranya adalah dengan berkoalisi dengan syi’ah

Tidak ada komentar: