Pencarian Isi Blogg Ini

Jumat, 11 Januari 2013

Said Aqil Sirad: aliran Wahabi dengan jaringan terorisme

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj.

Ajaran Wahabi mendorong orang menjadi terorisKetua Umum Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menyebut ada kaitan antara aliran Wahabi dengan jaringan terorisme. Sebab, ajaran ini menyebutkan ziarah kubur, tahlilan, haul, dan istighosah itu musyrik dan bid’ah.
“Nah, di hati dan pikiran anak-anak muda, kalau begitu orang NU musyrik, kalau gitu orang tua saya tahlilan musyrik juga, halal darahnya, bisa dibunuh,” kata dia. Sebab itu, ajaran Wahabi sangat berbahaya.
Berikut penuturan Said Aqil kepada Muhammad Taufik dari merdeka.com, Rabu (26/9), dalam perjalanan semobil menuju sebuah tasiun televisi.
Sejauh mana pengaruh asing membentuk radikalisme di Indonesia?
Kita awali dulu dari Timur Tengah. Dulu, begitu Anwar Sadat berkuasa di Mesir, tahanan kelompok Ikhwanul Muslimin dipenjara, semua dilepas. Mereka kebanyakan pintar, ahli. Setelah keluar dari tahanan, kebanyakan megajar di Arab Saudi. Di Arab mereka membentuk gerakan Sahwah Islamiyah atau kesadaran kebangkitan Islam. Sebenarnya pemerintah Arab Saudi sudah prihatin, khawatir mereka menjadi senjata makan tuan.
Tapi, kebetulan pada 1980-an, Uni Soviet masuk ke Afghanistan. Pemerintah Arab menjaring, menampung anak-anak, termasuk kelompok Ikhwanul Muslimin, berjihad ke Afghanistan, termasuk Usamah Bin Ladin. Bin Ladin ini keluarga kaya, pemborong Masjidil Haram. Singkat cerita, setelah Soviet lari, kemudian bubar, Arab Saudi memanggil mereka kembali. Yang pulang banyak, yang tidak juga banyak.
Lalu Bin Ladin membentuk Al-Qoidah. Menurut mazhab Wahabi, membikin organisasi bid’ah. Maka Bin Ladin diancam kalau tidak pulang dicabut kewaranegaraannya. Sampai tiga kali dipanggil, tidak mau pulang, maka dicabutlah kewarganegaraanya. Nah, sekarang jadi sambung dengan cerita teroris di Indonesia. Di sini ada DITII, di sana ada Al-Qaiudah. Tapi saya heran, mereka ini berjuang atas nama Islam, tapi tidak pernah ada gerakan Al-Qaidah pergi ke Palestina.
Walau mengebom itu salah, saya heran, padahal mengatasnamakan demi Islam, tapi tidak pernah ada Al-Qaidah pergi ke Israil mengebom atau apalah. Yang dibom, malah Pakistan, Indonesia, dan Yaman. Kenapa tidak pergi ke Israil kalau memang benar-benar ingin berjihad. Walau saya sebenarnya juga tidak setuju kalau sekonyong-konyong mengebom Israel, itu biadab juga. Tapi artinya, kalau benar-benar ingin berjuang kenapa tidak ke Israel.
Lalu hubunganya dengan Indonesia?
Kemudian beberapa organisasi di Indonesia mulai tumbuh. Mohon maaf, ketika beberapa lembaga atau yayasan pendidikan di Indonesia didanai oleh masyarakat Saudi beraliran Wahabi, Ingat, bukan pemerintah Arab Saudi. Dana dari masyarakat membiayai pesantren baru muncul, di antaranya; Asshofwah, Assunnah, Al Fitroh, Annida. Mereka ada di Kebon Nanas, Lenteng Agung, Jakarta, Sukabumi, Bogor, Jember, Surabaya, Cirebon, Lampung dan Mataram.
Mereka mendirikan yayasan Wahabi. Tapi sebentar, jangan salah tulis, saya tidak pernah mengatakan Wahabi teroris, banyak orang salah paham. Tapi doktrin, ajaran Wahabi bisa, dapat mendorong anak-anak muda menjadi teroris. Karena ketika mereka megatakan tahlilan musyrik, haul dan istighosah bidah, musyrik, dan ini-itu musyrik.
Nah, di hati dan pikiran anak-anak muda, kalau begitu orang NU musyrik, kalau begitu orang tua saya tahlilan musyrik juga, halal darahnya, bisa dibunuh. Kalau seperti itu, tinggal ada keberanian atau tidak, ada kesempatan dan kemampuan atau tidak, nekat dan tega atau tidak. Kalau ada kesempatan, ada keberanian, ada kemampuan, tinggal mengebom saja. Walau ajaran Wahabi sebenarnya mengutuk pengeboman, tidak metolerir, tapi ajaran mereka keras,
Contoh, di pesantren Assunnah, Kalisari Jonggrang, Cirebon Kota. Pemimpinnya Salim Bajri, sampai sekarang masih ada, punya santri namanya Syarifudin mengebom masjid Polresta Cirebon, punya santri namanya Ahmad Yusuf dari Losari, mengebom gereja kota di Solo. Ajarannya sih tidak pernah memerintahkan mengebom, tapi bisa mengakibatkan.
Anda setuju Wahabi pembentuk radikalisme?
Saya tidak pernah mengatakan Wahabi teroris, banyak orang salah paham. Tapi doktrin, ajaran Wahabi dapat mendorong anak-anak muda menjadi teroris. Karena ketika mereka megatakan tahlilan musyrik, haul dan istighosah bidah, musyrik, dan ini-itu musyrik. Jadi ajaran Wahabi itu bagi anak-anak muda berbahaya.
Bisa dibilang ada persaingan antara Wahabi dan Sunni?
Ya jelas dong. Jadi mereka punya sistem, uang, dana, pelatih. Tapi sekali lagi jangan salah paham. Saya hormat kepada Raja Abdullah bin Abdul Aziz karena saya alumnus sana. Tapi saya menentang Wahabi.
Jadi sebatas perbedaan pendapat?
Ya, yang saya tentang Wahabi, bukan raja Arab Saudi. Karena duta besar Arab Saudi bilang saya ini mencaci Raja Arab. Itu salah.
Berapa pesantren beraliran Wahabi ini?
Setahu saya ada 12 pesantren, di antaranya Asshofwah, Assunnah, Al Fitrah, Annida. Pesantren seperti ini (Wahabi) lahirnya baru sekitar 1980-an.
Ajaran Wahabi mendorong orang menjadi teroris
MAZHAB  SYi’AH  iMAMiYAH  iTSNA  ‘ASYARiYAH  USHULIYAH VERSi YANG SEKARANG Di NYATAKAN TiDAK SESAT OLEH Ketua umum PBNU KH. Said Aqil Siroj dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof.Dr. Dien Syamsuddin

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj kembali masuk dalam tokoh muslim paling berpengaruh di dunia dengan menduduki urutan ke-19 untuk tahun 2012 versi The Royal Islamic Strategic Studies Centre Yordania. Sejak menjabat sebagai ketua umum PBNU sejak 2010, ia telah masuk dalam jajaran tokoh elit muslim dunia. Tahun 2010, menduduki peringkat ke19, 2011, peringkat ke-17 dan tahun 2012 peringkat ke-19. Adapun .
Tahun 2012 Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin berada di posisi 39.
Dikatakan Said, sepanjang sejarah, perbedaan yang terjadi antara Suni dan Syiah sebenarnya, terkait soal kekuasaan atau lazim disebut imamah. Karena itu, kelompok Syiah memasukkan masalah imamah ke dalam rukun agama dan sejak dini anak-anak mereka diajarkan pengetahuan tentang imamah. “Dalam perkembangan Islam, kedua kelompok Suni dan Syiah sama-sama memberikan andil dan peran yang sangat besar dalam peradaban Islam,” tegas kyai Siraj
Said Aqil Sebut Syiah Tidak Sesat




Ketika para ulama beramai-ramai mengkaji serius dan menyatakan Syiah sesat, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj justru mengatakan ajaran Syiah tidak sesat dan termasuk Islam seperti halnya Sunni.

NU : Syiah Tidak Sesat

Wakil Sekretaris Jenderal Muslimat Nahdatul Ulama Hanief Saha Ghafur menyatakan tidak setuju jika Syiah disebut ajaran agama yang sesat. Dia juga tidak sependapat dengan menteri agama yang tidak menganggap Syiah itu ada.
“Syiah tidak lebih jahat dari Yahudi kok. Jika sudah seperti ini yang terjadi hanyalah saling menyesatkan,” katanya saat ditemui di Sekretariat Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia,
Menurut Hanief, seharusnya sesama Muslim harus toleran. Dia meyarankan perlunya perumusan sejarah kembali agar tercipta kearifan antara sesama umat beragama.”Jangan saling mengkafirkan dan jangan mengadakan perkara yang diada-adakan dari golongan lain,” sarannya’
.
Said menyebut sejumlah tokoh Syiah yang memberikan andil besar bagi kemajuan Islam. Sebut saja misalnya Ibnu Sina, seorang filsuf yang juga dikenal sebagai seorang dokter, Jabir bin Hayyan yang dikenal sebagai penemu ilmu hitung atau aljabbar, dan seorang sufi Abu Yazid al Busthami. Mereka yang beraliran Syiah ini telah menyumbangkan ilmunya bagi kemajuan Islam. “Jadi, kedua kelompok ini adalah aset yang sangat berharga bagi umat Islam.”
Pada Konferensi Persatuan Islam Sedunia yang berlangsung 4-6 Mei 2008 di Teheran, Iran, Din Syamsuddin pernah mengatakan, bahwa Sunni dan Syi’ah ada perbedaan, tapi hanya pada wilayah cabang (furu’yat), tidak pada wilayah dasar agama (akidah). Menurut Din, Sunni dan Syi’ah berpegang pada akidah Islamiyah yang sama, walau ada perbedaan derajat penghormatan terhadap sahabat sekaligus menantu Nabi Muhammad, yakni Ali bin Abi Thalib
.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini juga mengatakan, sewajarnya jika dua kekuatan besar Islam ini (Sunni dan Syi’ah) bersatu melawan dua musuh utama umat saat ini yaitu kemiskinan dan keterbelakangan. (Detikcom 5 Mei 2008)
.
Dikatakan Din, seandainya tidak dicapai titik temu, maka perlu dikembangkan tasamuh atau toleransi. Seluruh elemen umat Islam dalam kemajemukannya perlu menemukan “kalimat sama” (kalimatun sawa) dalam merealisasikan misi kekhalifahan di muka bumi. 

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin menegaskan bahwa persatuan umat Islam khususnya antara kaum Sunni dan kaum Syiah, adalah mutlak perlu sebagai prasyarat kejayaan Islam. Kejayaan umat Islam pada abad-abad pertengahan juga didukung persatuan dan peran serta kedua kelompok umat Islam tersebut.
Syafii Maarif  Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif mengatakan kebenaran bukanlah milik individu apalagi kelompok. Syafii mengatakan, Syiah telah diakui sebagai mazhab kelima dalam Islam. Dia pun menyatakan bahwa setiap orang, sekalipun atheis berhak hidup. Terpenting, katanya, bisa hidup rukun dan toleran.

 MENGAPA MEREKA MENYATAKAN SYi’AH TiDAK SESAT ???

Ajaran Syi’ah Modern : Diharamkan menghina simbol-simbol Ahussunnah apalagi Pelecehan terhadap Istri Nabi Saw
Fatwa Pemimpin Tertinggi Mazhab Syi’ah Imamiyah Itsna ‘Asyariah Ushuliyah yakni Ayatullah Ali Khamenei ( Rahbar Republik Islam Iran ) pada tahun 2010 M / 1431 H : “.. Diharamkan menghina simbol simbol (yang diagungkan) saudara saudara seagama kita, ahlusunah, berupa tuduhan terhadap isteri Nabi SAW, dengan hal hal yang mencederai kehormatannya, bahkan tindakan ini diharamkan terhadap isteri isteri para Nabi terutama penghulunya, yaitu Rasul termulia SAW…dst
***
SYI‘AH IMAMIYYAH ITHNA ‘ASYARIYYAH
Syi‘ah Imamiyyah Ithna ‘Asyariyyah ialah Syi‘ah yang mempercayai 12 orang imam yang dilantik oleh Allah secara berturutan seperti di bawah ini:-
1. ‘Ali bin Abi Talib (wafat 40 H)
2. Hasan bin ‘Ali (wafat 50 H)
3. Husain bin ‘Ali (wafat 61 H)
4. ‘Ali Zainal ‘Abidin bin Husain (wafat 94 H)
5. Muhammad al-Baqir bin ‘Ali Zainal ‘Abidin (wafat 117 H)
6. Ja‘far as-Sadiq bin Muhammad al-Baqir (wafat 148 H)
7. Musa al-Kazim bin Ja‘far as-Sadiq (wafat 183 H)
8. ‘Ali ar-Ridha bin Musa Kazim (wafat 202 H)
9. Muhammad al-Jawaad bin ‘Ali ar-Ridha (wafat 220 H)
10. ‘Ali bin Muhammad al-Jawaad (wafat 254 H)
11. Hasan bin ‘Ali al-‘Askari (wafat 260 H)
12. Muhammad bin Hasan al-‘Askari al-Mahdi (ghaib 260 H)
  Seluruh kaum syi’ah imamiyah ushuliyah dimuka bumi wajib tunduk pada pemimpin Wilayah Al Faqih yang saat ini dijabat oleh Rahbar Iran yakni Ayatullah Sayyid Ali Khamenei                                        
Dasar atau sumber hukum Mazhab Syi’ah Imamiyah Itsna ‘Asyariah Ushuliyah ada empat :
1.      Al Quran..
Apakah ada sekte syi’ah yang meyakini tahrif (perobahan Al Quran) ?? Ada, yakni Mazhab Syi’ah Imamiyah Itsna ‘Asyariah sekte Akhbariyah, sekte ini merupakan sekte minoritas dengan tokohnya seperti Mullah Muhammad Amin Astarabadi.. Sedangkan Syi’ah Imamiyah Itsna ‘Asyariah sekte Ushuliyah yang mayoritas di Iran meyakini Al Quran Sunni – Syi’ah sama saja !. Ulama Syi’ah Ushuliyah antara lain : Al Mufid, Al Thusi, Al Hilli, Ahsai dan  Muhammad Baqir Wahid Bahbahani
2.      Sunnah Rasulullah SAW dan hadis para imam maksum..
Hadis-hadis dalam Kitab Al Kafi Kulaini statusnya 5.072 hadis shahih, 144 hasan, 1128 hadis Muwatstsaq (hadis yang diriwayatkan perawi bukan syiah tetapi dipercayai oleh syiah), 302 hadis Qawiy (kuat) dan 9.480 hadis dha’if.
3.      Syi’ah tidak menerima ijma’, kecuali ijma’ bersama Imam Maksum
4.      Dalil Aqli atau Argumentasi Rasional atau rasionalitas manusia
Syi’ah meyakini agama telah sempurna ( dalil: Qs. 5 ayat 3 ) maka syi’ah menolak keras Qiyas dan Istihsan. Bagaimana agama dapat kita katakan sempurna  jika tidak mencakup semua hukum untuk sepanjang masa ?? Syi’ah meyakini tidak ada kefakuman hukum dalam islam. Bagaimana nasib orang awam masa kini, hendak  kemana dia merujuk atau bertaqlid masalah agama ?? Diperlukan seorang marja’i taqlid (tempat rujukan dalam taqlid) berkualifikasi mujtahid yang masih hidup yang menguasai persoalan zaman dan masyarakat yang mampu melakukan yurisprudensi atau istinbath hukum dari EMPAT SUMBER HUKUM diatas tadi, kesanalah orang awam merujuk agama.
            Formulasi canggih jenius yang membuat syi’ah mampu bertahan hidup dari kemusnahan, menjamin keberlangsungan mazhabnya dan mampu mendominasi pengikutnya sejak Imam Mahdi ghaib tahun 260 H hingga kini adalah karena SELAMA iMAM ZAMAN GHAiB berlaku KONSEP TAQLiD.        
begini; bagaimana jika ada pandangan MARJA’i  TAQLiD (yang sekarang dan masih hidup) TETAPi BERBEDA dengan pandangan fuqaha yang sudah mati ??
Jawab : Yang dipakai adalah pandangan fuqaha yang masih hidup, tidak boleh kepada orang yang meninggal dunia. BiLA ADA KONTRADiKSi ANTARA MUJTAHiD DENGAN AKHBAR maka pendapat mujtahid lah yang harus didahulukan. Dalam akidah syi’ah pintu ijtihad selalu terbuka lebar sepanjang zaman untuk semua persoalan agama baik dalam pemikiran dan penafsiran atas dogma dan hukum. Kenapa harus demikian ?? Agar fikih terus berkembang dan dinamis. Dalam syi’ah, ijtihad yang dipakai adalah ijtihad yang terbaru !!                        
Maka jangan heran ketika ada fatwa fatwa Ayatullah Sayyid Ali Khamenei ( marja’i taqlid syi’ah sekarang / Rahbar Iran sekarang) berbeda dengan fatwa fatwa Almarhum Ayatullah Ruhullah Al Uzhma Musavi Khomeini, maka yang dipakai adalah fatwa Sayyid Ali Khamenei dan bukan lagi fatwa Khomeini               
Apakah sebagian kitab syi’ah zaman dulu ada yang mencela, mencaci maki, melaknat dan mengkafirkan sebagian sahabat dan Aisyah ?? Memang ada sebagian kitab zaman kuno demikian, tetapi  iTU SEMUA TELAH MANSUKH / TERHAPUS  SECARA OTOMATiS DENGAN MUNCULNYA FATWA TAHUN 2010 dari Ayatullah Ali Khamenei (rahbar Iran) yang melarang penghinaan terhadap para sahabat Nabi dan Aisyah.
Pengambilan diktum hukum syi’ah  tidak hanya didasarkan pada riwayat tetapi harus merujuk pendapat mujtahid. Bila ada kontradiksi antara mujtahid dengan AKHBAR maka pendapat mujtahid yang harus didahulukan. Matinya mujtahid berarti berakhirnya kepengikutan muqallid kepadanya            
Anda mau tahu kenapa penganut mazhab Syi’ah di Indonesia sudah mencapai angka 2,5 juta jiwa ?? Saya pernah mengumpulkan 11 buku peradaban Islam yang diajarkan pada murid SD, SMP dan SMU di Republik Islam Iran, ternyata buku buku syi’ah telah dibersihkan dari celaan terhadap para sahabat khususnya Abubakar dan Umar. Dari 11 buku tadi  saya dapati semua kandungan pelajaran tentang ahlusunnah, khulafaurrasyidin dan para sahabat semuanya ditulis dengan penuh penghormatan.

Syaikhul Azhar Sambut Baik Fatwa Larangan Hina Istri Nabi dari Ulama Syi’ah

Syaikhul Azhar Sambut Baik Fatwa Larangan Hina Istri Nabi dari Ulama Syi’ah

Pimpinan Al-Azhar menyambut baik fatwa yang dikeluarkan oleh Pemimpin Iran yang melarang menghina para sahabat Nabi Muhammad dan istri-istrinya.
Dr. Ahmad al-Tayyib mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Ahad kemarin (3/10) bahwa fatwa yang diterbitkan oleh Pemimpin Revolusi Syi’ah Iran Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, adalah bijaksana dan tepat waktu dan akan membantu tertutup pintu fitnah dikalangan umat Islam.
“Saya menerima fatwa yang diberkati itu dengan penghargaan,” tambahnya.
Ayatollah Khamenei baru-baru ini juga mengatakan bahwa kekuatan Barat berusaha untuk melebarkan perbedaan antara Sunni dan Syi’ah dalam rangka untuk mengalihkan perhatian dari krisis di Palestina.
Pemimpin Republik ‘Islam’ Iran ini menambahkan, “Musuh-musuh Islam ingin membuat perpecahan di kalangan umat Islam Jadi, persatuan adalah kebutuhan yang paling penting dari dunia Islam pada abad ke 21..”
Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Spiritual dari Iran, menerbitkan sebuah fatwa yang mengharamkan perlakuan buruk terhadap istri Nabi, Ummulmukminin Aisyah dan melecehkan simbol-simbol (tokoh-tokoh yang diagungkan) ahlusunah waljemaah.
Seyyed Hossein Nasr, 79, profesor studi Islam di Universitas George Washington, Amerika Serikat, memberikan pernyataan yang menarik soal pertentangan Sunni dan Syiah di dunia ini.Apa kata profesor yang lahir di Iran, beragama Islam, dan menguasai enam bahasa ini?
Menurut dia, meski polemik antara Sunni-Syiah telah berlangsung lebih dari 13 abad, terutama sejak persaingan antara Usmaniah dengan Safawiah sejak abad ke-10 Hijriah sampai dengan ke 16 Masehi makin menjadi, tapi baik Sunni maupun Syiah tidak pernah menolak Islam.
Nasr menambahkan, untuk memahami Islam seutuhnya harus selalu diingat bahwa Islam, seperti juga agama-agama lainnya, sejak semula memiliki kemungkinan adanya corak-corak penafsiran yang berbeda-beda.
“Dan walau bagaimanapun, Syiah bukanlah suatu gerakan yang menghancurkan kesatuan Islam, tapi Syiah itu justru menambah kekayaan sejarah dan penyebaran Al-Quran,” kata Nasr.
Pernyataan-pernyataan Nasr ini menjadi pengantar dalam buku Islam Syiah, Asal Usul dan Perkembangannya, yang ditulis oleh Allamah M.H. Thabathaba’i. Buku ini terbitan PT Pustaka Utama Grafiti Jakarta pada 1989 yang mengambil judul asli Syiah Dar Islam (Syiah dalam Islam), buku tentang Islam sebagaimana dilihat dan ditafsirkan oleh Syiah dari penulis yang sama.
Allamah M.H. Thabathaba’i mewakili golongan utama dan intelektual dari ulama Syiah yang berpengaruh besar dan orang yang dianggap mewakili penafsiran Syiah yang lebih universal. Nasr dan Allamah M.H.
Thabathaba’i saling bekerja sama selama enam tahun, di mana Nasr menerjemahkan buku ini kedalam bahasa Inggris.
Nasr menjelaskan, ada lima prinsip agama atau usuluddin sebagaimana dinyatakan oleh Islam Syiah mencakup:
1.Tauhid, yakni kepercayaan kepada keesaan Ilahi
2.Nubuwat, yakni kenabian
3.Ma’ad, yakni kehidupan akhirat
4.Imamah atau keimanan, yakni kepercayaan adanya imam-imam sebagai pengganti nabi
5.Adil atau Keadilan Ilahi.
Menurut Nasr, dalam tiga prinsip dasar, yakni Tauhid, Nubuwat, dan Ma’ad, Sunni dan Syiah bersepakat.
“Hanya dua prinsip dasar yang lain, yakni Imamah dan Keadilan, mereka berbeda,” ujar dia.

Tidak ada komentar: