Ayatullah
Mohammad Taskhiri, Penasehat Rahbar, Pemimpin Besar Revolusi Islam
Iran, dalam pesannya untuk Konferesi Internasional Agama Islam dan
Kemuliaan Darah Warga Tak Berdosa di Lebanon dan menyatakan, "Masalah
terpenting yang menghalangi proses pendekatan pemikiran ketauhidan
praktis lumat Islam adalah, pemikiran takfiri."
IRNA (12/11) melaporkan, pesan tersebut dibacakan oleh Mohammad Hosein Raiszadeh, Ketua Misi Budaya Republik Islam Iran di Lebanon. Ayatullah Taskhiri dalam pesannya menyatakan, "Pemikiran takfiri dan aksi pengkafiran adalah musibah besar yang dialami umat Islam yang menutup seluruh pintu rasionalitas dan kebebasan dalam berinteraksi, berdialog, serta berijtihad. Pengkafiran juga tidak menyisakan ruang bagi persatuan dan persaudaraan."
Pemikiran pengkafiran menjadi faktor penolakan dan penghapusan kelompok lain serta pelanggaran terhadap hak asasi manusia penganut mazhab lain yang pada akhirnya berujung pada penistaan hak mereka untuk melanjutkan hidup. (IRIB Indonesia/MZ)
IRNA (12/11) melaporkan, pesan tersebut dibacakan oleh Mohammad Hosein Raiszadeh, Ketua Misi Budaya Republik Islam Iran di Lebanon. Ayatullah Taskhiri dalam pesannya menyatakan, "Pemikiran takfiri dan aksi pengkafiran adalah musibah besar yang dialami umat Islam yang menutup seluruh pintu rasionalitas dan kebebasan dalam berinteraksi, berdialog, serta berijtihad. Pengkafiran juga tidak menyisakan ruang bagi persatuan dan persaudaraan."
Pemikiran pengkafiran menjadi faktor penolakan dan penghapusan kelompok lain serta pelanggaran terhadap hak asasi manusia penganut mazhab lain yang pada akhirnya berujung pada penistaan hak mereka untuk melanjutkan hidup. (IRIB Indonesia/MZ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar