"Sebagai
hari ditetapkannya Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as sebagai pengganti
Rasulullah dalam mempimpin umat dan hari disempurnakannya agama Islam maka hari
Ghadir selayaknya menjadi hari raya terbesar bagi umat Islam."
Menurut
Kantor Berita ABNA, Hujjatul Islam wa Muslimin Dr. Luk Zai, ketua urusan
kebudayaan Majma Jahani Ahlul Bait as dalam acara memperingati Hari Raya Ghadir
di Auditorium Kantor Pusat Majma Jahani Ahlul Bait menyatakan ucapan suka cita
dan selamat kepada seluruh kaum muslimin dengan datangnya hari raya Ghadir
sembari menyatakan, "Problema kebanyakan pengikut Ahlul Bait bukan dari
sedikitnya ilmu, melainkan dari kurangnya amal."
Selanjutnya
beliau menukil perkataan Imam Shadiq as yang bersabda, "Ajaklah masyarakat
untuk menjadi pengikut dan pecinta Ahlul Bait lewat akhlak kalian. Masyarakat
harus melihat kesungguhanmu di jalan Allah, kejujuranmu dan kebaikanmu.
Sehingga mereka tertarik untuk menjadi sepertimu." Dari sabda mulia Imam
Shadiq ini kita ketahui, bahwa problema terbesar kebanyakan kita kaum muslimin adalah,
tidak mengamalkan apa yang kita ketahui."
Ulama
yang juga diamanahi sebagai ketua urusan kebudayaan Majma Jahani Ahlul Bait
tersebut melanjutkan, "Allah SWT berfirman dalam surah al Ankabut ayat 69,
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan
Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah
benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. Kalau kita melihat kenyataan
yang terdapat dalam dunia Islam dengan segala problema yang dihadapinya, harus
kita akui bahwa kebanyakan kaum muslim belum memperlihatkan kesungguhan dan
upaya yang keras berjuang di jalan Allah SWT."
Pengajar
hauzah dan juga dosen di universitas tersebut pada bagian lain ceramahnya
menyatakan, "Syiah dan Sunni telah berabad-abad lamanya telah memiliki
perbedaan pendapat dalam berbagai persoalan, dari perbedaan tersebutlah
musuh-musuh Islam menjadikannya alat untuk memecah belah kaum muslimin. Dalam
tubuh sunni dan syiah pada hakekatnya tidak perlu terjadi perpecahan selama
kedua pengikut mazhab besar tersebut bisa saling memahami satu sama lain."
Mengenai
Hari Ghadir, petinggi Majma tersebut mengatakan, "Semua kaum muslimin
apapun mazhabnya menerima peristiwa Ghadir Khum. Lantas mengapa tidak
menjadikan Hari Ghadir sebagai hari persatuan umat Islam? Bukankah persatuan
Sunni dan Syiah lebih baik dan lebih bisa menggentarkan musuh-musuh Islam?
Bukankah pada hari Ghadir, Nabi menyebut Imam Ali sebagai maulanya dan itu
diakui oleh semuan kaum muslimin, sunni maupun syiah?"
Selanjutnya,
DR. Luk Zai menyebutkan agama tegak diatas 4 unsur. Kepemimpinan, syariat,
ummat dan daulah. "Islam lahir dari kepemimpinan Rasulullah. Rasulullah
menerima wahyu dari Allah SWT yang mengutusnya, dari wahyu tersebut tersusun
syariat yang Rasulullah sampaikan kepada umat. Bagi umat manusia yang
menerimanya terciptalah umat Islam. Dari ketaatan terhadap kepemimpinan Nabi
Muhammad saw serta kesungguhan menjalankan syariat Allah, umat Islampun
mendirikan Daulah Islamiyah."
"Masalah
terbesar yang dihadapi umat Islam saat ini adalah kelalaian terhadap masalah
kepemimpinan ummat. Mereka yang lalai dan mengabaikan pentingnya peristiwa
Ghadir Khum akan turut melalaikan salah satu unsur penting dalam tegaknya agama
ini." Lanjutnya.
Diakhir
ceramahnya, Hujjatul Islam Dr. Luk Zai menyebutkan dalam memperingati Hari
Ghadir dan meraup berkah dari hari besar ummat Islam tersebut umat Islam
dianjurkan berpuasa pada hari Ghadir sebagai tanda kesyukuran atas besarnya
nikmat Allah SWT pada hari ditetapkannya Imam Ali as sebagai khalifah pengganti
Rasulullah Saw, berbuat baik dan saling berbagi makanan dengan kaum muslimin
sebagai tanda kegembiraan, membaca ziarah Amirul Mukminin, shalat Iedul Ghadir
dan sebagainya.
"Sebagai
hari ditetapkannya Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as sebagai pengganti
Rasulullah dalam mempimpin umat dan hari disempurnakannya agama Islam maka hari
Ghadir selayaknya menjadi hari raya terbesar bagi umat Islam." Ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar