Pencarian Isi Blogg Ini

Kamis, 06 Desember 2012

Wahabi Bohong Besar atas Pengakuannya Sebagai Pengikut Salafuna Shalih


Wahabi bohong besarWahabi punya slogan top yaitu: “Kembali kepada Al-Qur’an dan Al-Sunnah menurut pemahaman Sahabat”. Dengan Slogan inilah Wahabi dengan sombong mengklaim bahwa hanya Wahabi satu-satunya pengikut faham Salaf. Mereka sering berteriak, kebenaran hanya satu yaitu Salafi/Wahabi. Pengakuan Wahabi sebagai pengikut Salaf  serta merta membuat mereka merasa  berhak memakai nama “Salafi”. 
.
Ternyata klaim ini adalah bohong besar. Terlalu banyak fakta yang membantah telak atas klaim Wahabi sebagai pengikut Salaf. Oleh karena itulah di mana-mana di dunia ini Wahabi digugat sebagai penipu dan dikatakan sebagai pengikut palsu Salafuna Shalih.

 
Akibat yang timbul dari jargon kembali ke Al Qur'an dan Sunnah
Akibat yang ditimbukannya bukan kebaikan akan tetapi hanya fitnah-fitnah di tengah Ummat Islam.

Sebagaimana akhir-akhir ini di dunia internet seperti Facebook atau blog-blog pribadi terutama blog milik pengikut sekte Salafy Wahabi dan variant-nya sudah semakin banyak yang latahmenyerukandengan sombongnya agar kembali ke Al Quran dan Al Sunnah. Bahkan mereka mengklaim sekte merka sebagai satu-satunya pengikut Al Qur’an dan Sunnah sedangkan yang bukan golongannya dianggap sebagai penyembah akal, ahlul hawa dan ahlul bid’ah. Oke, no problem, terserah mereka apa yang ingin dikatakannya.
Kembali ke tema awal, adakah yang salah dengan seruan mereka kembali ke Al Qur’an dan Al Sunnah ini? Sepintas memang sepertinya anda melihat tidak ada yang salah tetapi bahkan yang tampak bagi anda dari seruan ini adalah kebenaran belaka. Namun sebelum anda bisa melihat kekeliruan dari seruan yang asal-asalan ini mari kita pertanyakan kepada mereka hal-hal berikut:

1) Yang menyerukan itu orangnya sudah hafal Al Quran 30 juz atau belum, dan sudahkah mereka menguasai Ulumul Qur’an dan ilmu-ilmu tafsir Al Qur’an?
2) Bagi mereka itu perlu ditanyakan sudah berapa ribu hadits yang dihafalnya dan sudahkah ilmu-ilmu Mustholah hadits dikuasainya?
3) Dalam sehari semalam mereka mamapu berapa juz yang dibaca dari Al Quran?

4) Masih ada banyak pertanyaan perlu diajukan tetapi tiga saja dulu bagaimana mereka mampu menjawab dengan jujur?
Pertanyaan diatas adalah konsekwensi logis dari arogansi dakwah Wahabi yang ingin memunculkan citra bahwa Ummat Islam sudah keluar dari bingkai al Qur’an dan Al sunnah dan wahabi mencitrakan dirinya  sebagai satu-satunya pengikut Al Qur’an dan al Sunnah. Okelah tak mengapa, no problem. Akan tetapi, kalau mereka berani mengajak kembali ke Al Qur’an dan Al Sunnah, maka mereka harus mengetahui dari mana memulainya dan kemana tujuannya. Kalau tidak tahu apa-apa, lantas bagaimana bisa diikuti?
Apalagi jika yang menyerukan itu tergolong orang-orang awam yang masih pemula dan baru belajar baca Al qur’an berani-beraninya berseru demikian yang sering diikuti sikap arogans.
Tidakkah mereka sadar apabila mengajak-ajak kembali kepada Al Qur’an dan Al Sunnah, sekurang-kurangnya mereka harus ahli tentang Ulumul Qur’an dan Ulumul Sunnah. Atau paling tidak mestinya  mereka hafal 30 Juz Al Qur’an dan beberapa ribu hadits-hadits shahih, hadits hasan dan hadits-hadit dhoif atau bahkan yang maudhu’ atau palsu.
Rasanya tidak salah kalau kaum wahabi or Salafi mulai berani kritis terhadapa dirinya sendiri.
Bagaimana  mau mengajak-ajak kembali ke Al Qur’an dan al sunnah kalau ternyata bukan ahlinya? Kebanyakan mereka yang petantang-petenteng di facebook atau di blog-blog mereka, memberi i’rab pada susunan kalimat bahasa Arab saja nggak bisa, balaghah nggak mudeng, usul tafsir Al qur’an dan asbabul wurud hadits juga nggak faham, apalagi yang baru belajar tajwid makharijul huruf dan tahsin qiraat belum bener, bagaimana mereka berseru mengajak-ajak kembali ke al Qur’an dan al Sunnah?
Kalau orang yang mengajak-ajak itu tidak kapable secara nyata seperti yang disebutkan di atas maka sangat pantas jika dikatakan mereka adalah orang-orang pendusta. Jadi dengan demikian tidakkah seharusnya kaum Wahabi kritis terhadap diri mereka sendiri agar Allah Swt menurunkan hidayah-NYA

Tidak ada komentar: