Pencarian Isi Blogg Ini

Mengapa kita harus melakukan shalat?

Manusia di hadapan Allah swt yang Maha Kuat dan Maha Penyayang merupakan makhluk yang lemah. Shalat adalah penghubung manusia dengan keagungan Allah swt. Ketika hati dirundung kegelisahan, hanya ibadah dan shalatlah yang dapat meringankan hati manusia. Melalui Ibadah shalat, rintangan dan kendala yang sulit dapat dihadapi dalam kehidupan ini.

Mengapa kita harus melakukan shalat?
Ini merupakan sebuah pertanyaan yang mungkin saja terlintas dalam benak setiap individu. Dalam berbagai kondisi yang sulit, problema hidup dan kesibukan pada materi membuat hati manusia sempit. Pada saat itu, manusia berharap menemukan sebuah tempat berlindung dan kondisi tenang, sehingga dapat terlepas dari segala kegelisahan.
Banyak hal yang dilakukan oleh setiap manusia untuk mendapatkan ketenangan tersebut. Menyendiri dan mendengar musik adalah di antara cara untuk mendapatkan ketenangan tersebut, namun kondisi itu tidak berlangsung lama. Akan tetapi, Islam memberikan solusi kepada manusia yang menginginkan ketenangan abadi. Menurut ajaran Islam, jika manusia membersihkan jiwanya, ia akan mencapai pada ketenangan dan kesucian abadi. Ketenangan abadi tersebut dapat diperolehi dengan shalat.

Ibadah, Kunci Berkepribadian
Seorang psikolog Inggris, Henry Lank, dalam risetnya terhadap lebih dari 10 ribu manusia yang mengalami tekanan jiwa dan pelaku kriminal, mengatakan, "Saya pada akhirnya memahami pentingnya ajaran agama dalam kehidupan manusia. Hal itu disimpulkan setelah melakukan berbagai riset. Saya mengambil kesimpulan bahwa manusia yang berpegang teguh pada keyakinan agama dan rutin ikut serta dalam acara ritual di tempat-tempat suci, akan memiliki kepribadian yang tinggi."
Dokter Edwin Frederick, salah satu dokter spesialis jiwa di AS mengatakan, "Kami seringkali menemukan kondisi pasien yang menurut para pakar dan dokter ahli, sulit disembuhkan. Akan tetapi sesuatu yang sangat berpengaruh pada kesembuhan pasien, adalah mukjizat seperti berdoa kepada Allah swt."
Seorang psikolog asal Inggris, Sarel Bert, juga mengatakan, "Dengan bantuan shalat dan doa, kita dapat memasuki sumber besar aktivitas akal yang hal itu tidak dapat dilakukan dalam kondisi biasa."
Poin tersebut sangatlah jelas bagi orang-orang yang tidak meninggalkan shalat. Shalat selain merupakan agenda terbaik untuk menenangkan jiwa manusia, juga dapat memenuhi kebutuhan spiritual manusia. Selain itu, Shalat dapat dikatakan sebagai cahaya akal yang dapat mendewasakan kepribadian manusia.
Rasulullah saw menyebut shalat sebagai cahaya matanya. Beliau saw bersabda, "Segala sesuatu mempunyai wajah, sedangkan wajah agama adalah shalat. Berusahalah menjaga kesempurnaan dan keindahan wajah ini." Dalam sebuah hadis disebutkan, saat waktu shalat tiba, Rasulullah saw bersabda, "Wahai Bilal, hantarkan kami pada ketenteraman melalui shalat." Disebutkan pula, Rasulullah saw saat dihadapkan kesusahan, ia langsung mengerjakan shalat dan meminta pertolongan Allah swt."

Shalat Menerangi Jiwa
Dengan shalat, manusia akan mendekat pada sebuah sumber yang merupakan muara ketenangan. Manusia ketika mengerjakan shalat, berarti ia menjalin hubungan dengan wilayah sakral. Selain itu, hati seseorang akan merasakan sebuah gerakan ke arah kesucian. Al-Quran menyebutkan, shalat dapat menghalangi manusia dari tindakan buruk dan tercela, serta mengurangi peluang kriminalitas. Untuk itu, para tokoh agama menilai shalat sebagai landasan kuat untuk melawan hawa nafsu dan bekal luar biasa untuk memperkokoh keimanan.
Shalat yang didirikan dengan sederet etika seperti bersuci, berwudhu, mencuci tangan dan muka, menggosok gigi dan mengenakan pakaian yang bersih, telah membentuk karakter terpuji pada diri manusia. Seseorang semakin memperhatikan ucapan dan gerakan dalam shalat, ia makin akan merasakan dampaknya dalam menerangi hati nuraninya.
Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatollah Al-Udzma Sayid Ali Khamenei menghimbau para pejabat dan masyarakat supaya menaruh perhatian pada urgensi dan dampak agung shalat. Dikatakannya, "Dalam tanggung jawab besar ini, kita harus melakukan instrospeksi diri dan menguji kinerja masing-masing. Data terpenting untuk menguji keberhasilan seorang petani dapat dilihat dari kualitas dan kuantitas panen yang merupakan wujud hasil kerjanya. Ketika shalat pembangun jiwa menghiasi ruang kehidupan dan lorong-lorong hati manusia dengan sebuah harapan seperti sumber mata air yang jernih, maka ia akan mencapai hasil yang positif dan kerelaan."
Shalat juga mempunyai syarat-syarat lain seperti tempat yang halal yakni bukan tempat ghasab, kesucian dan keindahan pakaian serta perhatian pada hak-hak orang lain. Kondisi semacam inilah yang membuat manusia harus menjaga dirinya sehingga tidak menindas dan menodai hak-hak orang lain. Syarat-syarat tersebut mencerminkan bahwa dampak-dampak konstruktif shalat dalam membentuk hubungan sosial yang ideal dan menumbuhkan perhatian pada keadilan di semua aspek.
Menjaga waktu shalat juga mencerminkan penekanan agama pada keteraturan dan kedisplinan dalam kehidupan individu dan sosial. Insya..., kami akan menjelaskannya dalam acara berikutnya. Dengan demikian, shalat adalah salah satu pondasi agama yang mempunyai peran penting dalam meningkatkan kemapanan jiwa manusia.