Pencarian Isi Blogg Ini

Sabtu, 02 Februari 2013

wahabi perusak tasawuf NU dan Mesir, wahabi secara biadab menyerang tasawuf NU dan tasawuf Mesir !

NU dan syi’ah serta kaum sufi Mesir memiliki kesamaan yang erat dibidang tarekat terutama tarekat Qadiriyah Naqsabandiyah. Nah si wahabi badui ini kerap melaknat sana sini seolah olah syi’ah itu ajaran sesat yang tidak bisa menyatu dengan NU dan rakyat Mesir… Wahai wahabi tobat lah sampeyan jangan suka memalsukan kitab kitab warga NU !!
.

Said Aqil : Ulama Wahabi Itu Cocoknya Jadi Pimpinan Ranting NU

“Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab hanya pantas duduk sebagai Pimpinan Ranting Nahdhatul Ulama (NU). Bahkan, ulama itu jika ikut Muktamar NU pasti kalah suara” kata Said Aqil ketua PBNU
.
Setelah mendengar ucapan orang nomor satu di NU maka saya teringat ketika Delegasi sufi Mesir melakukan kunjungan ke Iran selama delapan hari yang dimulai pada tanggal 12 November 2012 dalam rangka menjembatani jarak antara suni dan Syiah, sekaligus memerangi tren ekstrimisme yang semakin memperlebar jurang sektarian. Usaha untuk menjembatani jarak ini tidak akan terjadi tanpa masukan dari Mesir. Pada saat yang sama, delegasi sufi Mesir juga menyatakan solidaritasnya terhadap Iran dalam melawan ancaman Israel. Delegasi yang mengunjungi Iran terdiri dari perwakilan 11 ordo sufi yang bertemu dengan Ayatullah Abbas Vaez Tabasi dan Ayatullah Muhammad Husain Alamulhuda
.
Sehubungan dengan kunjungan tersebut, Syekh Alaa Abou El Azayem, syekh sufi ordo Azmeyya dan pemimpin delegasi, menyatakan bahwa kunjungan ini dimaksudkan untuk lebih mempersatukan suni dan Syiah melawan tren yang memperlebar jarak di antara mereka, sekaligus mendukung Iran terkait program nuklir yang bertujuan damai.Dalam pertemuan tersebut, Ayatullah Abbas Vaez Tabasi menyatakan bahwa sebuah keharus untuk lebih mendekatkan suni dan Syiah terkait dengan ancaman yang di hadapi dunia muslim. Dia menilai kelompok-kelompok yang meningkatkan konflik antara dua mazhab dan mengisolasi Iran dari dunia Islam merupakan kelompok menyimpang yang harus dilawan
.
“Mereka adalah kelompok yang bekerja untuk Barat dan memecah umat Islam.”Menjembatani jarak antara dua mazhab tersebut sangat penting bagi Mesir dan di antara alasan kebangkitan Islam di wilayah Arab karena penyatuan rakyat Mesir. Ayatullah Tabas juga menyangkal keinginan Iran untuk campur tangan dalam urusan negara lain dan siap mendukung negara manapun dalam mencapai keinginan bersama semua kelompok.Delegasi sufi Mesir di Iran

Sufisme dan agama sejati

Ayatullah Husain Alamulhuda menyatakan bahwa kunjungan ordo Sufi ke Iran memiliki pengaruh positif yang berbeda bagi rakyat Iran, khususnya karena Mesir dan Iran masing-masing memiliki peran berpengaruh bagi dunia Islam dan integrasi budaya mereka sejak era Persia.” Beliau juga memuji inisiatif Mesir dalam membawa suni dan Syiah lebih dekat, serta menyatakan kepercayaannya pada ordo Sufi dalam menyebarkan agama sejati melalu aktivitas sosial mereka.
“Perbedaa antara suni dan Syiah ada dalam aspek kecil, bukan aspek besar. Perbedaan di antara mazhab suni sendiri lebih besar dari pada antara suni dan Syiah. Namun Wahabi, dengan dukungan Barat, berusaha untuk meningkatkan dan memperlebar konflik sektarian,” tambahnya.
Ayatullah Alamulhuda menyangkal segala konflik antara suni dan Syiah di Iran dan menyatakan, “Pengikut suni menjalankan kehidupan seperti warga lainnya. Mereka memegang semua jenis jabatan dan tidak ada perbedaan. Semua propaganda penganiayaan suni di Iran merupakan kebohongan yang dibuat oleh Amerika Serikat dan Wahabi.”

Pendekatan praktis

Alaa Abou El Azayem, pemimpin delagis sufi, menyatakan bahwa pengikut Syiah harus membuktikan dengan cara praktis dalam menciptakan persatuan di antara mazhab dalam rangka persatuan umat muslim. Beliau juga menilai Wahabi sebagai alasan utama di balik konflik antara suni dan Syiah secara umum. “Mesir saat ini terdiri dari 18 ordo sufi yang berusaha untuk menyatukan umat Islam tanpa membedakan mazhab yang satu dengan yang lain. Kami menerbitkan 32 buku mengutuk ideologi Wahabi dan 7 buku tentang Syiah.”
Beberapa peniliti percaya bahwa pernyataan yang dibuat Abou El Azayem terhadap salafi dan Wahabi menjadi alasan di balik sikap Mubarak terhadap Abou El Azayem yang khawatir jika sufisme dapat mengakibatkan meluasnya Syiah di Mesir. Beliau juga meyakinkan bahwa perbedaan suni dan Syiah tidak lebih dari 5%.
Dalam kesempatan yang sama, Mustafa Al-Hashim, syekh ordo sufi Hashimiyyah, menyatakan bahwa Mesir setelah revolusi mengalami penderitaan akibat salafi. Dia meyakinkan bahwa ordo sufi akan melakukan semampu mungkin untuk melawan kelompok ini dan menyatukan umat muslim dan meminta dukungan dari Iran untuk menampilkan wajah Islam sejati.
Kabar Gembira Untuk Syi’ah ! Inilah agama wahabi yang sesungguhnya !
Bukankah pemimpin negeri-negeri Islam seharusnya tampil islami? Mengapa mereka minum, berjabat tangan dengan “orang asing”, dan mendukung rezim tirani seperti Israel? Tulisan di bawah coba memberikan penjelasan pertanyaan tersebut
Pendiri Republik Islam Iran telah membedakan antara Islam “sejati” dan Islam versi Amerika. Islam versi Amerika didefinisikan sebagai Islam harta dan kekuasaan, penipuan, kompromistis dan diperbudak, serta kapitalis dari kalangan tertindas dan melarat. Dalam versi ini, inti dan nilai berharga Islam terlupakan dan yang tersisa hanyalah lapisan. Dengan kata lain, semangat menjalankan keislaman, perintah Tuhan dan praktik keagamaan menjadi rusak dan tinggal kulitnya saja.
Mungkin, faktor utama sikap kompromistis pemimpin negeri-negeri Islam itu karena kesalahpahaman atas ajaran Islam. Pemikiran seorang muslim, yang tahu bahwa Tuhan adalah pembuat hukum dan penguasa semesta alam, tidak akan dan tidak bisa harmonis dengan keyakinan materialistis Barat. Usaha seorang kapitalis Barat untuk mengasimilasi simbol-simbol kebudayaan berbagai bangsa merupakan perang psikologis untuk menggambarkan semangat seluruh peradaban yang disatukan dengan gaya hidup modern Barat. Jelas sekali, para elit penguasa dan bangsawan akan menentukan gaya hidup kelompok yang lain. Sebuah masyarakat dengan penguasa yang berkesesuaian dengan gaya hidup seperti itu, akan menjadi juru bicara resmi bagi periklanan gaya hidup yang sama.
Shimon Peres bersama Abdullah Gul dan Erdogan
Shimon Peres bersama Abdullah Gul dan Erdogan
Tentu saja, para pemimpin boneka tidak bisa secara terang-terangan melancarkan perang melawan simbol (keagamaan) seperti hijab (pakaian wanita islami), gaya hidup hidup sederhana, dsb. sebagaimana Syah Reza Pahlavi asal Iran melakukannya namun kemudian kehilangan dukungan publik dan para pelaku Perang Dunia mengasingkannya ke sebuah pulau. Nampaknya, kemasan Barat untuk Islam secara bertahap berubah menjadi gaya hidup Barat, dengan komitmen seremoni keagamaan dan berbaur serta minum-minum bersama. Inilah kemunculan Islam versi Amerika.
Hubungan Amerika Serikat dan Arab Saudi
Hubungan Amerika Serikat dan Arab Saudi
Seiring berjalannya waktu, masyarakat menjadi terbiasa dengan tingkah-laku pemimpin politik mereka dan rasa sensitivitas mulai menghilang. Pemimpin politik, selebritis, atlit, dan lainnya yang media puja sebagai orang terhormat, menjadi teladan bagi generasi muda. Teladan seperti ini dan kelaziman gaya hidup Barat menciptakan kesenjangan antara generasi muda dengan rasa kepercayaan terhadap agama dan nasional.

Hijab dan pakaian

Simbol penting dari pergeseran masyarakat Islam terhadap penafsiran Amerika terhadap Islam adalah hijab dan etika berpakaian. Menurut Islam, pentingnya hijab bagi mereka yang beriman akan berpengaruh penting bagi “kesehatan” masyarakat umum.
Emir Qatar dan Bahrain bersama istri bertemu Elizabeth
Emir Qatar dan Bahrain bersama istri bertemu Elizabeth
Di banyak negeri-negeri Islam, etika berpakaian islami secara signifikan berubah ke arah etika berpakai barat, yang paling jelas terlihat dalam pejabat tinggi negara tersebut dan keluarganya. Wanita di Saudi, Qatar, dan negara Teluk Persia lainnya menjadi contoh fakta ini. Meskipun tindakan keras telah diambil oleh pemerintah Saudi dan sanksi Islam bagi wanita muslim sudah jelas, wanita-wanita muda dari keluarga Saud menghindarinya.

Keserahakan dan pencari harta

Salah satu aturan penting Islam sejati bagi seorang muslim adalah gaya hidup sederhana dan menghindari kemewahan. Hal ini semakin ditekankan bagi para pemimpin, karena mereka dilihat oleh rakyat; dan harus memiliki kehidupan kelas terendah untuk memahami penderitan dan kesulitan rakyat.
Relasi Qatar dan Amerika Serikat
Relasi Qatar dan Amerika Serikat
Sayangnya, para penguasa Arab korup dan reaksioner yang memerintah atas nama Islam, memiliki catatan gelap dalam hal ini, sekalipun banyak umat Islam yang berjuang dari kemiskinan dan penderitaan; namun mereka menjalani kehidupan mewah di kerajaan.

Kompromistis

Minum, berpose, ekonomi, keamanan, dan militer berlapis, dsb serta bekerja sama dengan musuh yang diakui Islam merupakan wujud terbesar Islam versi Amerika, terlihat jelas dalam kediktatoran Arab dan negara lain di kawasan; sehingga orang-orang di negara ini kehilangan harapan dari pemimpin mereka dalam menyelamatkan kemerdekaan, harga diri warga, dan mereformasi status quo. Gelombang kebangkitan Islam dipicu oleh fakta pahit ini.
Tzipi Livni dan Emir Qatar yg disebut memiliki skandal
Tzipi Livni dan Emir Qatar yg disebut memiliki skandal

Mencari keadilan dan keberanian

Keberanian di hadapan pemimpin arogan dan kekuatan jahat dunia dan menangis demi keadilan merupakan ciri lain Islam sejati yang tidak ditemukan gemanya di negara-negara tersebut; seolah-olah pemimpin reaksioner Arab dan pemimpin negara muslim yang ditekan tidak memiliki seni lain kecuali menyerah terhadap kekuataan intimadasi Barat. Mungkin karena alasan inilah, Turki, Saudi, Qatar, dan pemimpin Arab lainnya berada di sisi Israel dalam perang melawan Suriah.

Keterasingan dari massa muslim

Ketidakpedulian terhadap negara dan umat muslim merupakan ciri menonjol Islam versi Amerika, dengan contoh di negara-negara yang terkena dampak revolusi atau di ambang revolusi. Penguasa negara-negara ini melanggar hak-hak dasar rakyat dan agama Tuhan untuk kepentingan kalangan mereka sendiri dan orang-orang di Amerika Serikat. Fakta ini juga menjadi penyebab kebangkitan Islam di kawasan.
Hillary dan Menlu Turki, Ahmet Davutoğlu
Hillary dan Menlu Turki, Ahmet Davutoğlu
Pemimpin Revolusi Islam dalam Konferensi Internasional Profesor Universitas Muslim dan Kebangkitan Islam menyatakan, “Musuh takut dengan kebangkitan Islam sejati… mereka tidak takut dengan Islam yang menjadi budak dolar; mereka tidak takut dengan Islam yang tenggelam dalam kemewahan dan kerusakan, sebuah Islam yang tidak mengakar di tengah masyarakat, tapi mereka takut dengan Islam yang disertai dengan tindakan, Islam yang menanamkan kepercayaan kepada Tuhan. Tidak diragukan lagi, musuh-musuh takut kebangkitan Islam dengan ciri-ciri seperti ini. Mereka menolak menggunakan (istilah) Islamic Awakening ‘kebangkitan Islam’ untuk pergerakan yang saat ini terjadi di kawasan.” (SH/EA)
Sumber: Mehrnews.com
Raja Hamad dari Bahrain
Raja Hamad dari Bahrain
Kita akan menghadapi masa paling berbahaya dalam sejarah manusia dan dunia. Kita akan membicarakan mengenai implikasi serangan Zionis Israel terhadap Iran, yang tidak hanya akan terjadi tapi juga tidak lama lagi. Kita melihat bahwa Israel akan menyerang Iran karena Zionis Israel ingin menguasai dan memerintah dunia secara penuh; karena sekutu Yahudi-Kristen-Zionis Eropa ingin memberikan jalan bagi Israel untuk menguasai dunia.
Itu sebabnya kita yakin perang ini akan terjadi. Itu sebabnya mereka ingin menyerang Iran. Israel “memiliki hak” untuk membangkitkan perang yang tidak adil kepada orang lain, begitu juga perang terhadap Iran. Tetapi ada hal lain, yaitu mereka yang menabuh semangat perang di dunia Arab dan mengharapkan perang terhadap Iran terjadi. Mereka menabuh drum perang yang tidak adil.
Jika perang benar-benar terjadi, mereka juga melakukan dosa yang sama karena mendukung terjadinya perang. Celakalah kalian! Celakalah bagi kalian (negara Arab) yang menginginkan perang terhadap Iran. Jika kalian mendukung serangan terhadap Iran, berarti kalian mendukung perang yang tidak adil. Kalian menjadi bagian dari perbuatan zalim, dan Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang zalim.
Salah satu alasan mengapa banyak (negara) Arab ingin menabuh drum peperangan dan mengharapkan perang terhadap Iran adalah karena Iran Syiah. Mereka menganggap Syiah kelompok kafir. Mereka membolehkan perang terhadap kelompok kafir. Bagaimana mereka sampai pada kesimpulan bahwa Syiah kelompok kafir? Jika Syiah kelompok kafir, maka harus ada konsensus tentang hal ini. Nyatanya tidak ada konsensus yang dicapai tentang hal ini selama 1.400 tahun.
Karena itulah kami mengatakan terlalu terlambat pada akhir zaman ini untuk menghasilkan argumen bahwa Syiah adalah kelompok kafir. Dominasi (Arab) melawan Syiah dan serangan yang akan dilancarkan terhadap Iran, menjadi keinginan (Zionis) yang hakikatnya bertujuan memerangi Islam melalui penciptaan perang saudara suni-Syiah di dunia Islam. Perang saudara suni-Syiah akan menjadi sangat bermanfaat bagi Israel.
  • Pertama, perang saudara suni-Syiah akan menciptakan buruknya Islam di mata dunia di saat Islam menjadi pusat perhatian dunia.
  • Kedua, perang saudara suni-Syiah akan memecahkan perhatian muslim dan non-muslim dari rencana Zionis untuk menguasai dunia.
  • Ketiga, kaum muslim yang saling berperang tentu saja akan menghilangkan kekuatan yang dimiliki, dan tentu saja sangat bermanfaat bagi Israel.
Perang terhadap Iran akan sangat berpengaruh terhadap perekonomian dunia. Pertama, harga minyak. Tidak hanya karena Iran menjadi salah satu penyumbang minyak terbesar tapi juga karena lokasi Iran yang strategis di Teluk Arab… Tidak sulit bagi Iran untuk memblokade selat Hormuz. Jadi kita tidak bisa mencegah harga minyak melambung tinggi sekali serangan terhadap Iran terjadi. Pemerintah Amerika tahu akan hal ini dan itu sebabnya mereka tidak ingin serangan terjadi. Karena pemerintah Amerika, Fed, dan para bankir tahu jika hal itu terjadi maka dolar dan perekonomian AS akan runtuh. Orang-orang kaya akan bangkrut dan akan terjadi kerusuhan masal di sana. Karena itulah perang terhadap Iran akan menjadi bencana bagi ekonomi, finansial, dan moneter.
Perang terhadap Iran juga bisa berlanjut dengan terjadinya perang terhadap Pakistan. Tujuannya adalah untuk mengeluarkan Pakistan dari kelompok negara nuklir. Inilah saatnya bagi muslim seluruh dunia, termasuk muslim Iran, untuk menyadari bahwa rekan paling strategis Israel saat ini, setelah AS, adalah India, dengan Arab Saudi di belakangnya. Sehingga tidak hanya India akan terlibat dalam serangan tersebut, tapi juga serangan terhadap Pakistan akan menjadikan India menguasai wilayah atas nama Israel.

Tidak ada komentar: