
Mehr News (22/09/2012) dikutip Radio Iran, Irib versi indonesia melaporkan,
Sayid Mohammad Saidi mengatakan hal itu di hadapan delegasi dari
parlemen Indonesia yang tengah berkunjung di kompleks yang yakini makam
Fatimah Azzahra.
Dalam pernyataannya kepada anggota parlemen Indonesia itu, ia juga menuduh kaum Wahabi membunuh kaum Muslim dan merusak masjid.
“Kami menghormati semua mazhab Islam kecuali Wahabi karena mereka
menentang dialog ilmiah, logis dan argumentatif. Mereka membunuh Muslim
tak berdosa dan merusak masjid-masjid dengan mengatasnamakan Islam.”
“Pesan kami kepada kaum Wahabi adalah jika mereka memiliki dalil
untuk membuktikan kebenaran mereka, maka sampaikan kepada orang lain
sesuai dengan logika, prinsip-prinsip, dan argumentasi, bukan dengan
radikalisme dan pembunuhan massal,” tuturnya.
Ia juga meminta parlemen Indonesia mewaspadai kelompok radikal di Indonesia.
“Anda harus mencegah perluasan kelompok radikal dalam masyarakat Anda
dan jangan membiarkan ada pihak-pihak yang mengecam atau menyudutkan
kelompok yang mengemukakan pendapatnya dengan baik dan sopan.”
“Kami siap berdialog dengan semua kelompok dari berbagai golongan tentang berbagai masalah agama,” jelasnya.
Sebagaimana Amerika Serikat (AS), Iran adalah negeri kaum Syiah yang
saat ini tengah mencari pengaruh kawasan. Iran bahkan menanamkan
pengaruh paham Syiah ke beberapa kampus di Indonesia dengan kerjasama
menempatkan “Iran Corner” (Pojok Iran), termasuk di beberapa kampus Universitas Muhammadiyah di Indonesia.
Setiap saat, Negara ini mengundang secara gratis tokoh-tokoh agama,
cendekiawan, dosen, wartawan dan kalangan professional untuk keliling
secara gratis ke negeri tersebut. Sampai berita dimuat, belum jelas
siapa saja rombongan parleman Indonesia yang telah diundang negeri Syiah
tersebut.
Membaca kalimat awal di salah satu Universitas Muhammadiyah yang
mempunyai Iranian Corner, tujuan mendirikan Iranian Corner itu adalah
untuk: “….Dalam mewujudkan Universitas kelas dunia”
Habib Zein Al Kaff mengatakan: “wahabi sama-sama Ahlussunnah, kalau
mereka (Syiah) bukan. Kalau wahabi kitab rujukannya sama, rukun Iman,
rukun Islamnya juga sama, sedangkan Syiah berbeda,” tegas Habib yang
memimpin Yayasan Al-Bayyinat Jawa Timur dan anggota dewan Syuriah PWNU
Jawa Timur tersebut.
Tentang Iran (baca: Syi’ah), Dien Syamsudin pernah mengemukakan stand
of pointnya. Ketika Duta Besar Iran untuk Indonesia Mahmoud Farazandeh,
berkunjung ke PP Muhammadiyah dan bertemu Dien pada 22 Desember 2010
lalu, selepas pertemuan Dien berkata baik Sunni dan Syiah “mengakui
Tuhan dan Rasul yang sama. “Soal itu perlu diluruskan agar tidak memecah
persaudaraan umat Islam,” katanya ke Kantor Berita Antara.
Kata Dien, pertemuan itu terkait kerja sama Iran dengan Muhammadiyah
untuk “mempererat hubungan” di bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan.
“Semuanya untuk memajukan umat,” kata Dien.
Iranian Corner” Sediakan Informasi Tentang Iran |
Siang itu, di ruangan seluas 14 x 18 meter persegi yang berada di
lantai dua Fakultas Usuluddin dan Filsafatnampak beberapa mahasiswa
sedang serius membaca buku. Di ruangan ini terdapat buku-buku yang
berasal dari Iran yang berisi tentang ajaran syi’ah, filsafat, teologi,
akhlak, dan kebudayaan Iran. Buku-buku itu ditulis dalam beragam bahasa
seperti Parsi, Arab, Indonesia dan Inggris. Di dinding ruangan itu juga
terpampang foto tokoh revolusi islam Iran Ayatullah Khomeini, pemimpin
spiritual Iran Ayatullah Ali Khomenei dan foto presiden Republik Islam
Iran Mahmoud Ahmadi Nejad.
Ruangan ini juga digunakan untuk berdiskusi dan Resos mengenai
Ahlulbait, filsafat, akhlak dan logika. Selain itu, Iranian Corner juga
memiliki program kursus bahasa Arab dan Persia gratis yang dilaksanakan
pada hari senin sampai kamis. Kursus yang diikuti oleh mahasiswa dari
berbagai fakultas ini sudah berjalan sejak berdirinya Iran Corner pada
2005.
Rata-rata pengunjung Iran Corner perhari mencapai 20-30 orang. Setiap
hari jumat, para pengunjung diberi kesempatan untuk menonton film-film
dokumenter mengenai Islam dan Iran. Iranin Corner juga memnyediakan TV
dengan cenel internasional, VCD player dan Internet.
Iranian Corner ini merupakan bentuk kerjasama antara Fakultas Usuluddin, Islamic Cultural Center (ICC) dan Kedutaan Besar Iran.
Iranian Corner UIN Jakarta merupakan pusat Iranian Corner yang ada di
seluruh Indonesia. Saat ini Iranian Corner sudah ada 12 Universitas
diantaranya adalah di Universitas Muhammadiyah Jakarta, UIN Malang, UIN
Bandung, dan UIN Riau.
Corner yang diresmikan langsung oleh Duta Besar Iran ini bertujuan
untuk memperkenalkan Iran secara benar ”pasalnya ada pandangan bahwa
Iran anti demokrasi dan intoleran.” jelas pengelola Iran Corner Masyhar,
MA.
Alasan lain dibukanya Iran Corner karena di fakultas Usuluddin dan
filsafat terdapat jurusan akidah filsafat yang sangat relevan dengan
kebudayan iran yang masih mempertahankan filsafat. ”Karena Iran
merupakan satu-satunya negara yang tetap eksis mempertahankan filsafat
yang sudah banyak ditinggalkan oleh negara lain.” ujar kepala
perpustakaan FUF Agus Rifai.
Iranian Corner di Universitas Muhammadiyah
Dalam mewujudkan Universitas kelas dunia, Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta menjalin kerjasama dengan kedutaan Iran mendirikan Iranian
Corner yang berlokasi di gedung Perpustakaan Pusat Lantai II, dan
dikoordinasikan secara langsung dari Knowledge and Learning Center (KLC)
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Iranian Corner yang diresmikan tanggal 29 November 2007 menyediakan
referensi filsafat dan kajian Islam (karya-karya pemikir terkemukan
Iran), CD Tafsir dan Hadis serta siaran televisi Iran melalui antena
parabola yang kesemuanya ditujukan untuk memperkaya wawasan pengetahuan
dan menciptakan atmosfir akademik sivitas akademika UMY.
Selain ketersediaan sumber informasi, Iranian Corner juga memiliki
serangkaian kegiatan ilmiah untuk menunjang peningkatan kualitas
akademik dan pemahaman antarbudaya dan antar peradaban.
Produk dan kegiatan
Pertemuan Ilmiah
Iranian Corner UMY memprakarsai Seminar Nasional dan Internasional dengan menghadirkan pembicara dalam dan luar negeri yang membedah isu-isu actual seputar politik, hokum, ekonomi, agama dan kebudayaan.
Produk dan kegiatan
Pertemuan Ilmiah
Iranian Corner UMY memprakarsai Seminar Nasional dan Internasional dengan menghadirkan pembicara dalam dan luar negeri yang membedah isu-isu actual seputar politik, hokum, ekonomi, agama dan kebudayaan.
Kajian Filsafat Islam dan Logika
Dalam upaya menguatkan daya kritis dan nalar civitas akademika
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Iranian Corner memiliki program
kajian filsafat dan logika. Kajian ersebut bertujuan menjadikan filsafat
dan logika sebagai metode berpikir sehingga peserta mampu berpikir
secara kritis analistis, rasional dan sistematis namun tidak kehilangan
nilai transedental.
Debat Bahasa Arab
Bersama dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Al-Mujaddid, Iranian
Corner menyelenggarakan pelatihan debat bahasa Arab. Tujuan kegiatan ini
adalah mempertajam kemampuan berargumentasi dan mempersiapkan timu
untuk mengikuti kompetisi debat baik di tingkat regional, nasional
bahkan internasional.
Layanan Internet dan Parabola
Iranian Corner UMY dilengkapi dengan unit computer yang terhubung
dengan saluran internet serta antenna parabola, sehingga sivitas
akademika dapat memanfaatkannya untuk menggali informasi global terkini.
Referensi
Iranian Corner UMY memiliki sejumlah pustaka dan referensi karya
ulama dan pemikir-pemikir Iran terkemuka baik dalam bidang kajian
keislaman maupun bidang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar