Pencarian Isi Blogg Ini

Sabtu, 29 Desember 2012

Indonesia Harus Waspada Dengan Kelompok-Kelompok Islam yg Radikal

Seorang tokoh Syiah bernama Sayid Mohammad Saidi mengaku siap berdialog dengan kelompok agama dan madzab apapun, kecuali dengan kelompok Wahabi.
Mehr News (22/09/2012) dikutip Radio Iran, Irib versi indonesia melaporkan, Sayid Mohammad Saidi mengatakan hal itu di hadapan delegasi dari parlemen Indonesia yang tengah berkunjung di kompleks yang yakini makam Fatimah Azzahra.
Dalam pernyataannya kepada anggota parlemen Indonesia itu, ia juga menuduh kaum Wahabi membunuh kaum Muslim dan merusak masjid.
“Kami menghormati semua mazhab Islam kecuali Wahabi karena mereka menentang dialog ilmiah, logis dan argumentatif. Mereka membunuh Muslim tak berdosa dan merusak masjid-masjid dengan mengatasnamakan Islam.”

“Pesan kami kepada kaum Wahabi adalah jika mereka memiliki dalil untuk membuktikan kebenaran mereka, maka sampaikan kepada orang lain sesuai dengan logika, prinsip-prinsip, dan argumentasi, bukan dengan radikalisme dan pembunuhan massal,” tuturnya.
Ia juga meminta parlemen Indonesia mewaspadai kelompok radikal di Indonesia.
“Anda harus mencegah perluasan kelompok radikal dalam masyarakat Anda dan jangan membiarkan ada pihak-pihak yang mengecam atau menyudutkan kelompok yang mengemukakan pendapatnya dengan baik dan sopan.”
“Kami siap berdialog dengan semua kelompok dari berbagai golongan tentang berbagai masalah agama,” jelasnya.
Sebagaimana Amerika Serikat (AS), Iran adalah negeri kaum Syiah yang saat ini tengah mencari pengaruh kawasan. Iran bahkan menanamkan pengaruh paham Syiah ke beberapa kampus di Indonesia dengan kerjasama menempatkan “Iran Corner” (Pojok Iran), termasuk di beberapa kampus Universitas Muhammadiyah di Indonesia.
Setiap saat, Negara ini mengundang secara gratis tokoh-tokoh agama, cendekiawan, dosen, wartawan dan kalangan professional untuk keliling secara gratis ke negeri tersebut. Sampai berita dimuat, belum jelas siapa saja rombongan parleman Indonesia yang telah diundang negeri Syiah tersebut.
Membaca kalimat awal di salah satu Universitas Muhammadiyah yang mempunyai Iranian Corner, tujuan mendirikan Iranian Corner itu adalah untuk: “….Dalam mewujudkan Universitas kelas dunia”
Habib Zein Al Kaff mengatakan: “wahabi sama-sama Ahlussunnah, kalau mereka (Syiah) bukan. Kalau wahabi kitab rujukannya sama, rukun Iman, rukun Islamnya juga sama, sedangkan Syiah berbeda,” tegas Habib yang memimpin Yayasan Al-Bayyinat Jawa Timur dan anggota dewan Syuriah PWNU Jawa Timur tersebut.
Tentang Iran (baca: Syi’ah), Dien Syamsudin pernah mengemukakan stand of pointnya. Ketika Duta Besar Iran untuk Indonesia Mahmoud Farazandeh, berkunjung ke PP Muhammadiyah dan bertemu Dien pada 22 Desember 2010 lalu, selepas pertemuan Dien berkata baik Sunni dan Syiah “mengakui Tuhan dan Rasul yang sama. “Soal itu perlu diluruskan agar tidak memecah persaudaraan umat Islam,” katanya ke Kantor Berita Antara.
Kata Dien, pertemuan itu terkait kerja sama Iran dengan Muhammadiyah untuk “mempererat hubungan” di bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan. “Semuanya untuk memajukan umat,” kata Dien.
Iranian Corner” Sediakan Informasi Tentang Iran


Siang itu, di ruangan seluas 14 x 18 meter persegi yang berada di lantai dua Fakultas Usuluddin dan Filsafatnampak beberapa mahasiswa sedang serius membaca buku. Di ruangan ini terdapat buku-buku yang berasal dari Iran yang berisi tentang ajaran syi’ah, filsafat, teologi, akhlak, dan kebudayaan Iran. Buku-buku itu ditulis dalam beragam bahasa seperti Parsi, Arab, Indonesia dan Inggris. Di dinding ruangan itu juga terpampang foto tokoh revolusi islam Iran Ayatullah Khomeini, pemimpin spiritual Iran Ayatullah Ali Khomenei dan foto presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadi Nejad.
Ruangan ini juga digunakan untuk berdiskusi dan Resos mengenai Ahlulbait, filsafat, akhlak dan logika. Selain itu, Iranian Corner juga memiliki program kursus bahasa Arab dan Persia gratis yang dilaksanakan pada hari senin sampai kamis. Kursus yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai fakultas ini sudah berjalan sejak berdirinya Iran Corner pada 2005.
Rata-rata pengunjung Iran Corner perhari mencapai 20-30 orang. Setiap hari jumat, para pengunjung diberi kesempatan untuk menonton film-film dokumenter mengenai Islam dan Iran. Iranin Corner juga memnyediakan TV dengan cenel internasional, VCD player dan Internet.
Iranian Corner ini merupakan bentuk kerjasama antara Fakultas Usuluddin, Islamic Cultural Center (ICC) dan Kedutaan Besar Iran.
Iranian Corner UIN Jakarta merupakan pusat Iranian Corner yang ada di seluruh Indonesia. Saat ini Iranian Corner sudah ada 12 Universitas diantaranya adalah di Universitas Muhammadiyah Jakarta, UIN Malang, UIN Bandung, dan UIN Riau.
Corner yang diresmikan langsung oleh Duta Besar Iran ini bertujuan untuk memperkenalkan Iran secara benar ”pasalnya ada pandangan bahwa Iran anti demokrasi dan intoleran.” jelas pengelola Iran Corner Masyhar, MA.
Alasan lain dibukanya Iran Corner karena di fakultas Usuluddin dan filsafat terdapat jurusan akidah filsafat yang sangat relevan dengan kebudayan iran yang masih mempertahankan filsafat. ”Karena Iran merupakan satu-satunya negara yang tetap eksis mempertahankan filsafat yang sudah banyak ditinggalkan oleh negara lain.” ujar kepala perpustakaan FUF Agus Rifai.
Iranian Corner di Universitas Muhammadiyah
Dalam mewujudkan Universitas kelas dunia, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menjalin kerjasama dengan kedutaan Iran mendirikan Iranian Corner yang berlokasi di gedung Perpustakaan Pusat Lantai II, dan dikoordinasikan secara langsung dari Knowledge and Learning Center (KLC) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Iranian Corner yang diresmikan tanggal 29 November 2007 menyediakan referensi filsafat dan kajian Islam (karya-karya pemikir terkemukan Iran), CD Tafsir dan Hadis serta siaran televisi Iran melalui antena parabola yang kesemuanya ditujukan untuk memperkaya wawasan pengetahuan dan menciptakan atmosfir akademik sivitas akademika UMY.
Selain ketersediaan sumber informasi, Iranian Corner juga memiliki serangkaian kegiatan ilmiah untuk menunjang peningkatan kualitas akademik dan pemahaman antarbudaya dan antar peradaban.
Produk dan kegiatan

Pertemuan Ilmiah

Iranian Corner UMY memprakarsai Seminar Nasional dan Internasional dengan menghadirkan pembicara dalam dan luar negeri yang membedah isu-isu actual seputar politik, hokum, ekonomi, agama dan kebudayaan.
Kajian Filsafat Islam dan Logika
Dalam upaya menguatkan daya kritis dan nalar civitas akademika Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Iranian Corner memiliki program kajian filsafat dan logika. Kajian ersebut bertujuan menjadikan filsafat dan logika sebagai metode berpikir sehingga peserta mampu berpikir secara kritis analistis, rasional dan sistematis namun tidak kehilangan nilai transedental.
Debat Bahasa Arab
Bersama dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Al-Mujaddid, Iranian Corner menyelenggarakan pelatihan debat bahasa Arab. Tujuan kegiatan ini adalah mempertajam kemampuan berargumentasi dan mempersiapkan timu untuk mengikuti kompetisi debat baik di tingkat regional, nasional bahkan internasional.
Layanan Internet dan Parabola
Iranian Corner UMY dilengkapi dengan unit computer yang terhubung dengan saluran internet serta antenna parabola, sehingga sivitas akademika dapat memanfaatkannya untuk menggali informasi global terkini.
Referensi
Iranian Corner UMY memiliki sejumlah pustaka dan referensi karya ulama dan pemikir-pemikir Iran terkemuka baik dalam bidang kajian keislaman maupun bidang lain.

Tidak ada komentar: