Pencarian Isi Blogg Ini

Sabtu, 06 Oktober 2012

Fatwa Syaikh Mahmud Syaltut, Guru Besar Universitas al-Azhar tentang Mazhab syi’ah.



Dengan Menyebut Nama Allah  Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Teks fatwa yang dikeluarkan oleh yang mulia, Guru Besar Syaikh Mahmud Syaltut, Syaikh Universitas al-Azhar berkaitan dengan dibolehkanya mengikuti Mazhab Syi’ah Imamiyah.
***************
Seorang bertanya kepada yang mulia:
“ada sebagian orang yang berpendapat bahwa seorang Muslim wajib bertaklid pada salah satu dari empat Mazhab yang populer, sehingga seluruh ibadah dan muamalahnya sah. Dan Mazhab Syi’ah Imamiyah dan Syi’ah zaidiyah tidak termasuk di antara Mazhab-Mazhab ini (empat Mazhab yang populer). Apakah anda setuju terhadap pendapat ini, Sehingga anda menggugurkan taklid Mazhab Syia’ah Imamiyah Itsna’asyariah?.”

Dijawab oleh yang mulia (Syaikh Mahmud Syaltut):
1-Agama Islam tidak mewajibkan seorang pun dari penganutnya untuk mengikuti suatu mazhab tertentu. Dan kami tegaskan bahwa setiap muslim berhak sepenuhnya untuk  mengikuti mazhab manapun yang telah sampai padanya dengan cara yang benar dan meyakinkan. Dan hukum-hukum yang berlaku didalamnya telah dicatat dengan teliti dan sempurna dalam kitab-kitab mazhab yang bersangkutan, yang memang di khususkan untuknya. Begitu pula, setiap orang yang mengikuti salah satu di antara mazhab-mazhab itu, di bolehkan pula berpindah ke mazhab yang lain-mazhab apapun-dan tidak berdosa sedikitpun dalam perbuatanya.

2-sesungguhnya Mazhab ja’fariyah yang dikenal dengan sebutan Mazhab Syi’ah Imamiyah Itsna’asyariyah adalah mazhab yang berdasarkan Syari’at boleh  diikuti sebagaimana Mazhab-mazhab Ahlusunah.
            Sepatutnya kaum Muslim mengetahui perkara tersebut, dan hendakalah mereka menjauhkan diri dari fanatisme yang tidak benar berkaitan dengan suatu mazhab tertentu. Agama Allah dan hukum-hukumnya tidak hanya mengikuti suatu mazhab tertentu dan tidak pula terbatas pada mazhab tertentu. Seluruh Mujtahid di terima oleh Allah Ta’ala, dan di bolehkan bagi seorang yang tidak memiliki kemampuan dalam mengeluarkan pendapat dan berijtihad, untuk mengikuti mereka dan mengamalkan apa yang mereka sampaikan berkaitan hukum fikih. Dalam hal ini tdak ada perbedaan antara hal-hal yang berkaitan dengan ibadah dan muamalah.
***                    ***                    ***       
Kepada yang mulia, Allamah yang agung, Ustadz Muhammad Taqi al-Qummi, sekertarias umum “jama’ah at-Taqrib baina al-Islamiyah” (lembaga pendekatan antara Mazhab-Mazhab dalam islam)

            Salam dan rahmat Allah atas anda. Amma ba’du: saya merasa gembira dalam menyampaikan kepada anda fatwa saya yang telah saya keluarkan dengan disertai tanda tangan saya, sekaitan di bolehkanya mengikuti Mazhab Syi’ah Imamiyah. Saya berharap anda menyimpan surat pernyataan ini dalam arsip “ Dar at-Taqrib baina al-Mazahib al-Islamiyah” di mana kami turut serta bersama anda dalam mendirikannya dan semoga Allah memberikan keberhasilan kepada kita dalam usaha menjalankan misinya(lembaga ini).”

Dan salam serta rahmat Allah atas anda.
                                                                                                                        TTD
                                                                                                (Syaikh Universitas Azhar)

[Fatwa ini dikeluarkan pada Tahun 1959 Masehi dan dimuat dalam majalah Risalah al-Islam yang diterbitkan oleh “Dar at-Taqrib baina al-Mazahib al-Islamiyah” (lembaga pendekatan antara Mazhab-Mazhab dalam islam) yang berpusat di Kairo, Mesir, Nomor ke-3, tahun ke-11, halaman ke-227.]

Penerjemah: HABIB MUHAMMAD JAWAD BAFAQIH E-mail: ibnualwi@yahooo.com

Tidak ada komentar: