Dengan
Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang
Teks
fatwa yang dikeluarkan oleh yang mulia, Guru Besar Syaikh Mahmud Syaltut,
Syaikh Universitas al-Azhar berkaitan dengan dibolehkanya mengikuti Mazhab
Syi’ah Imamiyah.
***************
Seorang bertanya kepada yang
mulia:
“ada sebagian orang yang
berpendapat bahwa seorang Muslim wajib bertaklid pada salah satu dari empat
Mazhab yang populer, sehingga seluruh ibadah dan muamalahnya sah. Dan Mazhab
Syi’ah Imamiyah dan Syi’ah zaidiyah tidak termasuk di antara Mazhab-Mazhab ini
(empat Mazhab yang populer). Apakah anda setuju terhadap pendapat ini, Sehingga
anda menggugurkan taklid Mazhab Syia’ah Imamiyah Itsna’asyariah?.”
Dijawab oleh yang mulia
(Syaikh Mahmud Syaltut):
1-Agama Islam tidak
mewajibkan seorang pun dari penganutnya untuk mengikuti suatu mazhab tertentu.
Dan kami tegaskan bahwa setiap muslim berhak sepenuhnya untuk mengikuti mazhab manapun yang telah sampai
padanya dengan cara yang benar dan meyakinkan. Dan hukum-hukum yang berlaku
didalamnya telah dicatat dengan teliti dan sempurna dalam kitab-kitab mazhab
yang bersangkutan, yang memang di khususkan untuknya. Begitu pula, setiap orang
yang mengikuti salah satu di antara mazhab-mazhab itu, di bolehkan pula
berpindah ke mazhab yang lain-mazhab apapun-dan tidak berdosa sedikitpun dalam
perbuatanya.
2-sesungguhnya Mazhab
ja’fariyah yang dikenal dengan sebutan Mazhab Syi’ah Imamiyah Itsna’asyariyah
adalah mazhab yang berdasarkan Syari’at boleh
diikuti sebagaimana Mazhab-mazhab Ahlusunah.
Sepatutnya kaum Muslim mengetahui perkara tersebut, dan
hendakalah mereka menjauhkan diri dari fanatisme yang tidak benar berkaitan
dengan suatu mazhab tertentu. Agama Allah dan hukum-hukumnya tidak hanya
mengikuti suatu mazhab tertentu dan tidak pula terbatas pada mazhab tertentu.
Seluruh Mujtahid di terima oleh Allah Ta’ala, dan di bolehkan bagi seorang yang
tidak memiliki kemampuan dalam mengeluarkan pendapat dan berijtihad, untuk
mengikuti mereka dan mengamalkan apa yang mereka sampaikan berkaitan hukum
fikih. Dalam hal ini tdak ada perbedaan antara hal-hal yang berkaitan dengan
ibadah dan muamalah.
*** *** ***
Kepada
yang mulia, Allamah yang agung, Ustadz Muhammad Taqi al-Qummi, sekertarias umum
“jama’ah at-Taqrib baina al-Islamiyah” (lembaga pendekatan antara Mazhab-Mazhab
dalam islam)
Salam dan rahmat Allah atas anda. Amma ba’du: saya merasa
gembira dalam menyampaikan kepada anda fatwa saya yang telah saya keluarkan
dengan disertai tanda tangan saya, sekaitan di bolehkanya mengikuti Mazhab
Syi’ah Imamiyah. Saya berharap anda menyimpan surat pernyataan ini dalam arsip
“ Dar at-Taqrib baina al-Mazahib al-Islamiyah” di mana kami turut serta bersama
anda dalam mendirikannya dan semoga Allah memberikan keberhasilan kepada kita
dalam usaha menjalankan misinya(lembaga ini).”
Dan salam serta rahmat
Allah atas anda.
TTD
(Syaikh
Universitas Azhar)
[Fatwa ini dikeluarkan pada
Tahun 1959 Masehi dan dimuat dalam majalah Risalah al-Islam yang diterbitkan
oleh “Dar at-Taqrib baina al-Mazahib al-Islamiyah” (lembaga pendekatan antara
Mazhab-Mazhab dalam islam) yang berpusat di Kairo, Mesir, Nomor ke-3, tahun
ke-11, halaman ke-227.]
Penerjemah:
HABIB MUHAMMAD JAWAD BAFAQIH E-mail: ibnualwi@yahooo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar