"Penyelenggaraan
acara untuk memperingati kelahiran Rasulullah saw adalah perbuatan
bid'ah yang tidak pernah dianjurkan Rasulullah dan juga tidak pernah
dicontohkan oleh para Khulafaur Rasyidin."
|

Dengan
melihat adanya peringatan maulid yang diselenggarakan secara semarak di
negara-negara muslim, beliau mengajukan kritiknya, "Sebagian besar kaum
muslimin berkeyakinan jika tidak memperingati Maulid Nabi maka mereka
menganggap itu merupakan pelecehan terhadap Nabi yang menunjukkan
ketidakcintaan dan ketidak sukaan terhadap Nabi. Sementara keyakinan
tersebut jelas salah. Justru dengan tidak melakukan amal bid'ah tersebut
(yaitu dengan tidak memperingati kelahiran Nabi) adalah sebuah amalan
sunnah yang terpuji."
Pandangan
Ulama Mufti Arab Saudi tersebut berseberangan dengan pandangan
mayoritas ulama Sunni dan Syiah yang justru menganggap penyelenggaraan
acara mengenang kelahiran Nabi adalah sebuah amalan yang bernilai pahala
selain dapat menumbuhkan kecintaan kepada Rasulullah saw. Menurut ulama
Sunni dan Syiah, mengenang hari-hari penting yang pernah dilalui
Rasulullah saw dapat menumbukan kecintaan dan kerinduan kepada Nabi saw
selain dapat lebih mengenal sejarah perjalanan dan kepribadian Nabi saw.
Perintah mencintai Nabi dan keluarganya adalah perintah yang tidak bisa
ditawar-tawar lagi dalam Islam. Sementara menyelenggarakan maulid Nabi
hanyalah sekedar wasilah untuk lebih mencintai Nabi dan merupakan syiar
Islam. Dengan kedudukannya sebagai wasilah, tentu saja tidak bisa
dihukumi bid'ah, bahwa menyelenggarakan maulid Nabi tidak pernah
dianjurkan Nabi dan dicontohkan orang-orang saleh terdahulu. Sama halnya
perintah menuntut ilmu. Belajar di sekolah, mulai dari tingkatan dasar
sampai perguruan tinggi dengan fasilitas gedung tetap,
persyaratan-persyaratan tertentu sampai pemberian ijazah dan gelar tentu
tidak pernah dianjurkan Nabi atau dilakukan ulama-ulama saleh
terdahulu, namun dengan melakukannya bukan berarti amalan tersebut
adalah amalan bid'ah, sebab sekolah hanyalah wasilah dari pelaksanaan
atas perintah menuntut ilmu. Begitu pula jika dikaitkan dengan perintah
mencintai Nabi dan keluarganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar