Ayatullah al uzhma Makarim Syirazi dalam penjelasannya mengenai
menjelang masuknya bulan Muharram sebagai bulan duka mengenang kesyahidan Imam
Husain as menyebutkan, "Peringatan Asyura mengenang kesyahidan imam Husain
as seringkali dirusak oleh aksi-aksi fanatisme berlebihan mereka yang mengklaim
diri sebagai pecinta Nabi dan Ahlul Baitnya.
Seringkali aksi-aksi tersebut
dikaitkan dengan khurafat tertentu yang pada dasarnya sangat bertentangan
dengan hukum syar'i. Mereka melakukan aksi-aksi menyiksa diri berupa
mencambukan badan dengan rantai besi sehingga berdarah-darah yang dengan itu
mereka berkeyakinan akan mendapatkan pahala yang besar.
Padahal
tindakan-tindakan semacam itu, bukan hanya bertentangan dengan hukum syar'i
namun juga membuat senang musuh-musuh Islam sebab dapat memanfaatkan isu-isu
tersebut untuk menjelek-jelekan Islam."
Berikut teks terjemahan lengkap penjelasan beliau:
Bismillahirrahmanirahim
Bulan Muharram adalah bulan kesadaran dan kebangkitan, bulan cinta
dan pengorbanan, bulan mulia dan terhormat untuk kesekian kalinya kembali
menjambangi kita, surat kesyahidan Penghulu Para Syuhada dan para sahabatnya
yang setia kembali terbacakan dalam bentuk ucapan dan tindakan-tindakan yang
baru.
Kafilah dan para pecinta Husaini di setiap tempat dengan segenap
kecintaan dan suka citanya mempersiapkan acara yang menghidupkan kembali
kenangan atas perjuangan membela kebenaran.
Namun, untuk lebih terberkahinya acara yang akan diselenggarakan
yang alhamdulillah tiap tahunnya selalu berlangsung lebih semarak, maka
beberapa poin berikut patut untuk mendapat perhatian:
1. Perjalanan imam Husain as dan sahabat-sahabatnya
dari Madinah ke Karbala dan saat-saat menjelang kesyahidan serta perjalanan
bersejarah kafilah Ahlul Bait yang tersisa dari Karbala, ke Kufah yang dari
situ menuju Syam dan pada akhirnya kembali ke Madinah membawa pesan-pesan yang
hingga masa ini pesan-pesan tersebut masih berlaku. Generasi muda saat ini
butuh dengan kesemua pesan-pesan bersejarah tersebut dan melalui peringatan
Asyura lewat khutbah-khutbah, bacaan-bacaan syair dan sajak harus memuat
pesan-pesan itu.
2. Pihak musuh yang ta'ashub, sombong dan enggan
untuk berpikir jernih menjadikan peringatan Asyura yang diadakan oleh para
pecinta Ahlul Bait di seluruh dunia sebagai alasan bagi mereka untuk menebar
kebencian dan menyulut perselisihan. Kita harus tetap mempertahankan hidupnya
tradisi yang mulia ini. Mengerahkan segenap daya upaya agar peringatan Asyura
menjadi lebih baik dan lebih meluas dari tahun ke tahun.
3. Menghindari sebisa mungkin segala bentuk
aktivitas yang muncul dari pikiran khurafat dan segala bentuk penghinaan terhadap
symbol-simbol yang diagungkan kelompok Islam lain. Bahwa melukai dan menciderai
diri sendiri dalam peringatan Asyura adalah terlarang dan tidak ada dasarnya
dalam Islam. Melukai diri dengan cambuk, pedang dan lain sebagainya hanya akan
dimanfaatkan musuh-musuh Islam untuk menghina dan menjelek-jelekkan Islam.
4. Mengurangi sebisa mungkin pengeluaran yang
terkesan berlebihan dalam penyelenggaraan acara peringatan Asyura termasuk
dalam urusan penyebaran da'i dan muballigh ke berbagai tempat. Perlu kembali
saya tekankan bahwa dana urusan keagamaan tidak bisa dibebankan sepenuhnya
kepada Negara yang dengan itu bisa menimbulkan masalah keuangan Negara
melainkan juga termasuk bagian dari tanggungjawab masyarakat sendiri. Karenanya
dalam penyelenggaraan peringatan Asyura nanti peran masyarakat sangat
dibutuhkan termasuk dalam memberikan sumbangsih dana penyelenggaraan.
5. Para pecinta imam Husain as yang mulia, perlu
diingat bahwa tradisi memperingati kebangkiran Asyura ini harus tetap
dipertahankan dan dijaga oleh karenanya sangat ditekankan untuk melibatkan
pemuda dan anak-anak dalam acara ini. Dukung dan dorong mereka untuk terlibat
secara langsung dan jelaskan kepada mereka arti penting kebangkitan Asyura
tersebut dan pentingnya untuk terus menjaga semangat Asyura.
6. Semua agenda dalam penyelenggaraan peringatan
Asyura harus dimaksudkan untuk menjaga Islam dan keutuhan Negara Islam.
Kewaspadaan harus ditingkatkan berkenaan dengan upaya musuh-musuh Islam
memanfaatkan momen-momen ini untuk menimbulkan perselisihan dan perpecahan
termasuk dalam masalah politik.
7. Perlu diingat bahwa diantara alasan kebangkitan
Imam Husain as di hari Asyura adalah untuk menjaga Islam dan agar shalat tetap
diamalkan. Para pecinta al Husain harus tetap memberikan perhatian sepenuhnya
terhadap waktu-waktu shalat. Jika waktu shalat sudah masuk kegiatan apapun
selain shalat harus dihentikan dan dilanjutkan setelah shalat. Sebab shalat
adalah tiang utama agama ini.
8. Jagalah keamanan dan keteraturan dalam
penyelanggaraan nanti, hindarkan saling menghina kehormatan yang lain, jangan
boros dan bertindak mubazir termasuk dalam pengelolaan makanan, utamakan
orang-orang yang sangat membutuhkan untuk mudah mendapatkannya, kebersihan
masjid, husainiyah, dan jalan-jalan harus tetap dijaga, semoga peringatan
Asyura tahun ini memberikan efek yang positif terhadap kebangkitan umat. Kita
berharap semoga Allah SWT memberikan pertolongan dan kebaikan kepada kita
semua, menghilangkan masalah-masalah kaum muslimin, meninggikan martabat kaum
muslimin dan melenyapkan niat-niat jahat musuh-musuh Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar