Pencarian Isi Blogg Ini

Rabu, 14 November 2012

Tradisi Memperingati Kebangkitan Asyura Harus Terus Dijaga

Para pecinta imam Husain as yang mulia, perlu diingat bahwa tradisi memperingati kebangkiran Asyura ini harus tetap dipertahankan dan dijaga oleh karenanya sangat ditekankan untuk melibatkan pemuda dan anak-anak dalam acara ini. Dukung dan dorong mereka untuk terlibat secara langsung dan jelaskan kepada mereka arti penting kebangkitan Asyura tersebut dan pentingnya untuk terus menjaga semangat Asyura.


Tradisi Memperingati Kebangkitan Asyura Harus Terus Dijaga
Ayatullah al uzhma Makarim Syirazi dalam penjelasannya mengenai menjelang masuknya bulan Muharram sebagai bulan duka mengenang kesyahidan Imam Husain as menyebutkan, "Peringatan Asyura mengenang kesyahidan imam Husain as seringkali dirusak oleh aksi-aksi fanatisme berlebihan mereka yang mengklaim diri sebagai pecinta Nabi dan Ahlul Baitnya.

 Seringkali aksi-aksi tersebut dikaitkan dengan khurafat tertentu yang pada dasarnya sangat bertentangan dengan hukum syar'i. Mereka melakukan aksi-aksi menyiksa diri berupa mencambukan badan dengan rantai besi sehingga berdarah-darah yang dengan itu mereka berkeyakinan akan mendapatkan pahala yang besar.

 Padahal tindakan-tindakan semacam itu, bukan hanya bertentangan dengan hukum syar'i namun juga membuat senang musuh-musuh Islam sebab dapat memanfaatkan isu-isu tersebut untuk menjelek-jelekan Islam."
Berikut teks terjemahan lengkap penjelasan beliau:
Bismillahirrahmanirahim
Bulan Muharram adalah bulan kesadaran dan kebangkitan, bulan cinta dan pengorbanan, bulan mulia dan terhormat untuk kesekian kalinya kembali menjambangi kita, surat kesyahidan Penghulu Para Syuhada dan para sahabatnya yang setia kembali terbacakan dalam bentuk ucapan dan tindakan-tindakan yang baru.
Kafilah dan para pecinta Husaini di setiap tempat dengan segenap kecintaan dan suka citanya mempersiapkan acara yang menghidupkan kembali kenangan atas perjuangan membela kebenaran. 
Namun, untuk lebih terberkahinya acara yang akan diselenggarakan yang alhamdulillah tiap tahunnya selalu berlangsung lebih semarak, maka beberapa poin berikut patut untuk mendapat perhatian:
1.     Perjalanan imam Husain as dan sahabat-sahabatnya dari Madinah ke Karbala dan saat-saat menjelang kesyahidan serta perjalanan bersejarah kafilah Ahlul Bait yang tersisa dari Karbala, ke Kufah yang dari situ menuju Syam dan pada akhirnya kembali ke Madinah membawa pesan-pesan yang hingga masa ini pesan-pesan tersebut masih berlaku. Generasi muda saat ini butuh dengan kesemua pesan-pesan bersejarah tersebut dan melalui peringatan Asyura lewat khutbah-khutbah, bacaan-bacaan syair dan sajak harus memuat pesan-pesan itu.
2.     Pihak musuh yang ta'ashub, sombong dan enggan untuk berpikir jernih menjadikan peringatan Asyura yang diadakan oleh para pecinta Ahlul Bait di seluruh dunia sebagai alasan bagi mereka untuk menebar kebencian dan menyulut perselisihan. Kita harus tetap mempertahankan hidupnya tradisi yang mulia ini. Mengerahkan segenap daya upaya agar peringatan Asyura menjadi lebih baik dan lebih meluas dari tahun ke tahun.
3.     Menghindari sebisa mungkin segala bentuk aktivitas yang muncul dari pikiran khurafat dan segala bentuk penghinaan terhadap symbol-simbol yang diagungkan kelompok Islam lain. Bahwa melukai dan menciderai diri sendiri dalam peringatan Asyura adalah terlarang dan tidak ada dasarnya dalam Islam. Melukai diri dengan cambuk, pedang dan lain sebagainya hanya akan dimanfaatkan musuh-musuh Islam untuk menghina dan menjelek-jelekkan Islam.
4.     Mengurangi sebisa mungkin pengeluaran yang terkesan berlebihan dalam penyelenggaraan acara peringatan Asyura termasuk dalam urusan penyebaran da'i dan muballigh ke berbagai tempat. Perlu kembali saya tekankan bahwa dana urusan keagamaan tidak bisa dibebankan sepenuhnya kepada Negara yang dengan itu bisa menimbulkan masalah keuangan Negara melainkan juga termasuk bagian dari tanggungjawab masyarakat sendiri. Karenanya dalam penyelenggaraan peringatan Asyura nanti peran masyarakat sangat dibutuhkan termasuk dalam memberikan sumbangsih dana penyelenggaraan.
5.     Para pecinta imam Husain as yang mulia, perlu diingat bahwa tradisi memperingati kebangkiran Asyura ini harus tetap dipertahankan dan dijaga oleh karenanya sangat ditekankan untuk melibatkan pemuda dan anak-anak dalam acara ini. Dukung dan dorong mereka untuk terlibat secara langsung dan jelaskan kepada mereka arti penting kebangkitan Asyura tersebut dan pentingnya untuk terus menjaga semangat Asyura.
6.     Semua agenda dalam penyelenggaraan peringatan Asyura harus dimaksudkan untuk menjaga Islam dan keutuhan Negara Islam. Kewaspadaan harus ditingkatkan berkenaan dengan upaya musuh-musuh Islam memanfaatkan momen-momen ini untuk menimbulkan perselisihan dan perpecahan termasuk dalam masalah politik.
7.     Perlu diingat bahwa diantara alasan kebangkitan Imam Husain as di hari Asyura adalah untuk menjaga Islam dan agar shalat tetap diamalkan. Para pecinta al Husain harus tetap memberikan perhatian sepenuhnya terhadap waktu-waktu shalat. Jika waktu shalat sudah masuk kegiatan apapun selain shalat harus dihentikan dan dilanjutkan setelah shalat. Sebab shalat adalah tiang utama agama ini.
8.     Jagalah keamanan dan keteraturan dalam penyelanggaraan nanti, hindarkan saling menghina kehormatan yang lain, jangan boros dan bertindak mubazir termasuk dalam pengelolaan makanan, utamakan orang-orang yang sangat membutuhkan untuk mudah mendapatkannya, kebersihan masjid, husainiyah, dan jalan-jalan harus tetap dijaga, semoga peringatan Asyura tahun ini memberikan efek yang positif terhadap kebangkitan umat. Kita berharap semoga Allah SWT memberikan pertolongan dan kebaikan kepada kita semua, menghilangkan masalah-masalah kaum muslimin, meninggikan martabat kaum muslimin dan melenyapkan niat-niat jahat musuh-musuh Islam.

Tidak ada komentar: